Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Begini Prospek Imbal Hasil Reksadana Campuran Tahun Depan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung bergejolak turut memengaruhi kinerja reksadana campuran.

Pasalnya, terdapat dua komponen di dalam reksadana campuran, yaitu obligasi dan saham.

Senior Research and Analist Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, meski obligasi memberi return yang cenderung positif tahun ini, rata-rata saham yang cenderung negatif menggerus kinerja reksadana campuran secara keseluruhan.

Namun demikian, tahun depan kinerja reksa dana campuran bisa membaik.

"Tahun depan masih bisa masih bisa naik lagi (rata-rata) 8 persen, sementara tahun ini (imbal hasil) 4 sampai 5 persen," ujar Wawan ketika dihubungi Kompas.com, Senin (4/11/2019).

Dia pun menjelaskan, salah satu faktor yang bisa mendorong perbaikan kinerja saham dan obligasi yang merupakan komponen dalam reksadana campuran adalah adanya kemungkinan suku bunga Bank Indonesia (BI) kembali turun.

Dia pun mengatakan, suku bunga BI diperkirakan masih akan turun dua kali lagi hingga ke tingkat 4,5 persen tahun depan.

"Untuk tahun depan seharusnya lebih baik (kinerja reksadana campuran), karena suku bunga turun harusnya inerja saham membaik, dan obligasi kita percaya penurunan suku bunga dua kali lagi sehingga potensi obligasi terkoreksi sangat kecil," jelas dia.

Dia pun tidak merekomendasikan beli untuk reksadana saham jika bukan untuk investasi jangka panjang. Sebab menurutnya di akhir Oktober lalu, kinerja reksadana saham secara rata-rata masih negatif 6 persen.

"Sementara di akhir tahun kemungkinan sudah akan membaik di -1 persen atau -2 persen," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2019/11/04/141300126/begini-prospek-imbal-hasil-reksadana-campuran-tahun-depan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke