Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Airlangga: Blok Perdagangan Bebas Terbesar Dunia Masih Tunggu India

KOMPAS.com - Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) digadang-gadang akan menjadi blok perdagangan bebas terbesar di dunia. Namun demikian, pembentukannya hingga kini masih menemui kendala.

Dari 16 negara yang akan tergabung dalam blok perdagangan bebas itu, India belum bersepakat.

Hal ini terkait kepentingan dari negara yang memiliki penduduk terbesar kedua di dunia itu.

Indonesia memandang India sebagai partner penting dalam blok RCEP.

Begitu pula negara-negara anggota lainnya yang akan tergabung bersama dalam RCEP.

Bahkan Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa pemerintah China pun menganggap India sangat penting untuk ikut memfinalisasi RCEP.

"Memang kalau kita lihat, RCEP adalah blok terbesar melebihi Uni Eropa (EU). EU itu PDB (total negara anggota) kira-kira 18 triliun dollar AS, kalau PDB RCEP itu 27 triliun dollar AS, sedangkan Trans Pacific Partnership (TPP) itu 11 triliun dollar AS," kata Airlangga dilansir laman Setkab.go.id, Senin (4/11/2019).

Terbesar di dunia

Volume perdagangan dari 16 negara calon anggota RECP mencapai 11,5 triliun dollar AS, sedangkan EU 12,5 dollar AS, dan TPP 5,8 triliun dollar AS.

"Kalau bicara penduduk, RCEP ini memiliki total sekitar 3,6 miliar jiwa. Jauh lebih besar daripada Uni Eropa dan PBB. Oleh karena itu, tadi hampir seluruh pemimpin itu mendorong agar perundingan ini bisa difinalisasi," kata Airlangga.

India, ia melanjutkan, sebenarnya berkeinginan untuk menjadi anggota RCEP.

Terlebih negara-negara ASEAN yang menjadi mitra terpenting India juga masuk menjadi anggotanya.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan, hingga kini terus dilakukan perundingan antara negara-negara tersebut dengan India.

Pembahasan RCEP bahkan juga dibahas di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 ASEAN di Bangkok, Thailand.

Menurut Menteri Agus, RCEP yang melibatkan 10 negara di Asia Tenggara dengan enam mitra perdagangan bebas masih menemui masalah 'kritikal'.

"Perundingan RCEP ini masih berlangsung. Nanti saya juga akan berunding lagi dengan menteri-menteri seluruh anggota RCEP," ujar Agus.

Ia berharap, masalah RCEP ini memiliki banyak kemajuan pada awal pekan ini.

Sependapat dengan Agus, Airlangga melihat ada harapan untuk realisasi RCEP.

"Yang kritikal itu memang India, yang pending itu isu service maupun investment, tetapi sudah ada titik terang," katanya.

https://money.kompas.com/read/2019/11/05/003500426/airlangga--blok-perdagangan-bebas-terbesar-dunia-masih-tunggu-india

Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke