Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Memanfaatkan Bulan Baik Investasi Reksa Dana Saham

Meski demikian, kadang-kadang ada waktu-waktu tertentu yang memungkinkan bagi investor untuk mendapatkan timing yang tepat sehingga bisa mendapat keuntungan jangka pendek / menengah.

Waktu-waktu tertentu ini saya sebut dengan istilah bulan baik. Kapan bulan baik untuk investasi di reksa dana saham?

Bagi investor, tentu saja bulan baik itu adalah bulan di mana ketika ketika beli dan kemudian jual, selisih harganya positif alias naik.

Window Dressing

Dalam istilah pasar modal, ada suatu fenomena yang dikenal dengan istilah wndow dressing. Dalam konteks investasi reksa dana, istilah window dressing mengacu pada kejadian pada bulan Desember di mana saham selalu mengalami kenaikan.

Berdasarkan data 18 tahun terakhir, ternyata fenomena window dressing memang terjadi di Indonesia yang dibuktikan bahwa pada bulan tersebut kinerja IHSG tidak pernah negatif.

Artinya, jika investor membeli reksa dana saham di akhir November dan menjualnya di akhir Desember, dengan asumsi kinerjanya sama dengan IHSG, maka akan memperoleh keuntungan.

Return tertinggi yang pernah diterima adalah 12,12 persen, terendah 0,42 persen, sementara rata-rata sebesar 4.42 persen.

Yang menarik adalah baik dalam tahun dimana IHSG naik ataupun turun, bulan Desember selalu naik. Hal ini memang sulit dijelaskan tapi begitulah fakta yang terjadi.

Hanya saja investasi untuk periode 1 bulan memang sangat pendek untuk reksa dana saham, selain itu belum tentu kinerja reksa dana saham sama dengan IHSG.

Sell in May and Go Away

Adalah suatu strategi investasi yang menyarankan bagi investor untuk menghindari saham pada bulan Mei–Oktober dan kembali masuk pada saham pada periode November – April tahun berikutnya.

Hal ini karena asumsi bahwa periode Mei – Oktober, untuk investasi saham lebih banyak didominasi sentimen negatif, sementara pada bulan November – April lebih banyak sentimen positif.

Apakah benar demikian? Berikut ini adalah studi historisnya:

Berdasarkan pengamatan data IHSG dari tahun 2010, secara historis untuk periode Mei – Oktober tercatat 5 kali membukukan return positif dan 5 kali return negatif termasuk pada tahun 2019 ini. Rata-rata dari return selama bulan Mei – Oktober adalah 1,95 persen.

Kemudian untuk periode baiknya yaitu bulan November hingga April tahun berikutnya, dari 9 tahun pengamatan, 7 kali membukukan return positif dan 2 kali return negatif.

Yang menarik, ketika returnnya negatif, maka hanya rugi nol koma sekian persen. Berbeda dengan periode Mei – Oktober yang bisa negatif belasan persen.

Kemudian rata-rata returnnya adalah 6,92 persen untuk periode 6 bulan. Dengan demikian walaupun tidak pasti, namun bisa dikatakan bahwa bulan November hingga April tahun berikutnya adalah bulan baik bagi investasi reksa dana berbasis saham karena cenderung lebih sering positif.

Bagi investor yang mau memanfaatkannya, bisa masuk pada akhir Oktober 2019 dan menjualnya di Akhir April 2020 nanti.

Bagi yang sudah kelewatan, jika mengacu pada IHSG akhir Oktober 2019 yang sebesar 6228, apabila ada menemukan momen ketika IHSG di bawah angka tersebut, juga bisa dimanfaatkan sebagai momentum untuk masuk.

Perlu diperhatikan bahwa kinerja masa lalu tidak menjadi acuan akan terulang pada masa mendatang. Investasi reksa dana mengandung risiko.

Semoga artikel ini bermanfaat.

https://money.kompas.com/read/2019/11/05/090000026/memanfaatkan-bulan-baik-investasi-reksa-dana-saham

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke