Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Penyebab Masih Hidup Pas-pasan di Usia 30 Tahun

Bahkan tak jarang banyak orang yang masih sulit keluar dari hidup pas-pasan memasuki usia 30 tahun. Padahal pekerjaan tetap sudah ada di tangannya. Kenapa hal itu bisa terjadi?

Perencana Keuangan, Aidil Akbar menilai ada setidaknya 4 penyebab belum mampunya seseorang berinvestasi, memiliki rumah sendiri, atau masih hidup pas-pasan di usia 30 tahun.

Pertama yakni gaya hidup tak seimbang dengan penghasilan. Hidup di kota metropolis memang penuh godaan. Pusat perbelanjaan, tempat hiburan, hingga gemerlapnya tempat nongkrong membuat banyak orang terperangkap dengan gaya hidup boros.

Sementara di sisi lain, gaji yang diterima cukup pas-pasan atau bahasa karyawannya sesuai Upah Minimum Regional (UMR).

"Kalau gajinya Rp 2 miliar ya bisa saja gaya hidup tinggi. Tapi, kalau gajimu sesuai UMR itu kan gaji untuk satu orang, bukan satu keluarga. Jadi intinya, problemnya dulu yang dilihat. Bukan masalah enggak bisa investasi atau tidaknya, tapi ini kan gajinya pas-pasan," ucapnya kepada Kompas.com, Selasa (5/11/2019).

Ia memberi contoh, biaya hidup di Jakarta. Untuk biaya makan, minum, komunikasi, termasuk transportasi serta gaya hidup sebesar Rp 1,5 juta. Kemudian ada biaya sewa rumah atau kost dengan kisaran Rp 750.000 hingga Rp 1,5 juta per bulan. Maka, total pengeluaran per bulan mencapai Rp 3 juta.

"Kalau gajinya Rp 4 juta, itu memang pas banget. Tapi, tergantung orangnya lagi. Ada orang gaji pas-pasan, justru bisa berhemat dan bisa menyisihkan Rp 500.000. Misalnya, dia enggak makan di luar, masak sendiri, jarang nongkrong," jelasnya.


 

Kedua, malas cari pekerjaan tambahan. Hal ini sebenarnya bisa jadi solusi bagi Anda yang gajinya pas-pasan. Namun solusi ini kadang tak mau dipilih orang. Akibatnya upaya untuk keluar dari hidup pas-pasan jadi kian sulit.

Mencari pekerjaan tambahan bisa dilakukan sendiri atau bisa juga oleh keluarga bagi Anda yang sudah berumahtangga.

"Kalau misalnya orang itu sudah punya isteri dan anak, ya harusnya isterinya kerja juga (bekerja). Namun bila sang suami tidak memperbolehkan isterinya bekerja, bisa saja pagi kerja kantoran, terus malamnya nge-Gojek atau Grab," ucap Aidil.

Ketiga, malas menyisihkan penghasilan untuk menabung atau investasi. Bagi Anda yang sudah memiliki pekerjaan tambahan dan berkeluarga, sebaiknya mulailah alokasikan penghasilan tambahan tersebut untuk berinvestasi.

Sedangkan yang masih single nih, mulai biasakan sejak punya penghasilan disisihkan kisaran 10-15 persen per bulan. Penghasilan yang disisihkan tersebut bisa menjadi dana tabungan yang bisa digunakan untuk rencana jangka pendek maupun jangka panjang.

Selain itu alokasikan juga penghasilan untuk dana darurat. Untuk dana ini Anda disarankan mengalokasikan 30 persen pendapatan.

"Kalau untuk dana darurat itu disisihkan di awal sebelum berinvestasi. Karena nabung itu kan merupakan dana darurat. Kalau misalkan masih single, maka tiga bulan dari penghasilannya disisihkan. Jika perencanaan darurat sudah terpenuhi, maka dia bikin perencanaan jangka pendek dan jangka panjang," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2019/11/05/145853126/3-penyebab-masih-hidup-pas-pasan-di-usia-30-tahun

Terkini Lainnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

Whats New
Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 23 April 2024: Harga Tepung dan Telur Naik, Daging Sapi dan Ayam Turun

Bahan Pokok Hari Ini 23 April 2024: Harga Tepung dan Telur Naik, Daging Sapi dan Ayam Turun

Whats New
Reksadana RDPT adalah Apa? Ini Pengertian dan Keuntungannya

Reksadana RDPT adalah Apa? Ini Pengertian dan Keuntungannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke