Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kementan-BPS Rujuk, RI Akan Punya Data Pertanian Baru

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah memastikan sudah ada kesepakatan antara Kementerian Pertanian dengan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait data pertanian.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto pun menjamin Indonesia akan memiliki satu data pertanian baru mulai 2020.

“Khusus pertanian. Tadi ada kesepakatan soal itu, tinggal teknis kalibrasinya. Tinggal surat Menteri ATR, BPS baru ke kementerian,” ujarnya usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

“Insya Allah tahun depan, (Indonesia) punya data baru untuk pertanian,” sambung pria yang juga Ketua Partai Golkar tersebut.

Selama ini kerap terjadi perdebatan data antara data Kementerian Pertanian dengan BPS. Hal ini terjadi lantaran data kedua instansi tersebut kerap berbeda.

Akibatnya, dalam Kabinet Kerja 2014-2019 lalu, pemerintah kesulitan menggunakan data acuan. Meski BPS adalah badan statistik nasional, namun Kementerian Pertanian punya data tersendiri.

Persoalan ini sempat disampaikan oleh mantan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Direktur Utama Bulog Budi Waseso juga sempat buka suara soal beda data BPS dan Kementan kepada publik.

https://money.kompas.com/read/2019/11/07/173242626/kementan-bps-rujuk-ri-akan-punya-data-pertanian-baru

Terkini Lainnya

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Whats New
Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Whats New
Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Whats New
Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Whats New
Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke