Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Ditutup Menguat Setelah Sempat Lesu, Ini Penyebabnya

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto menyebutkan bahwa penguatan rupiah dipengaruhi sentimen eksternal terkait negosiasi dagang AS dan China.

"Rupiah menguat karena mendapat sentimen positif dari AS yang mencabut tarif sehingga mata uang Asia menjadi menarik kembali," kata William kepada Kompas.com.

Sebelumnya presiden China Xi Jinping meminta presiden Amerika Serikat untuk menurunkan tarif produk China sebagai bentuk kesepakatan negosiasi dagang keduanya. Ini disampain Xi usai rencana pertemuan di Chili gagal pada bulan ini.

Namun demikian keduanya sepakat untuk menandatangani kesepakatan negosiasi dagang pada akhir Desember 2019. Lokasinya pertemuan diperkirakan ada di sekitar London.

Sepanjang hari Rupiah tampak lesu dan sempat mengalami penguatan tertinggi pada angka Rp 13.995 per dollar AS dan pelemahan terendah menyentuh angka Rp 14.043 per dollar AS. Namun di sesi akhir Rupiah berhasil terkoreksi menguat hingga penutupannya.

Adapun mata uang Asia yang melemah adalah mata uang Yen Jepang yang melemah 0,24 persen di angka 109 per dollar AS.

Dua mata uang Asia lainnya yang menguat antara lain mata uang yuan China 6.971 per dollar AS menguat 0,34 persen dan dollar Singapura di angka 1.356 per dollar AS atau 0,24 persen.

https://money.kompas.com/read/2019/11/07/182136326/rupiah-ditutup-menguat-setelah-sempat-lesu-ini-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke