Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Hubungan Film dengan Turunnya Ekonomi Indonesia?

Pertumbuhan yang melambat ini tidak hanya terjadi secara tahunan (yoy). Pertumbuhan juga melambat secara kuartal (qtq) dari 3,09 persen menjadi 3,06 persen. Adapun dari kuartal I 2019 hingga kuartal III 2019 (ctc) ekonomi tumbuh sebesar 5,04 persen.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Sri Soelistyowati mengatakan, pertumbuhan yang melambat itu disebabkan melambatnya pendorong pertumbuhan ekonomi.

Selain neraca dagang yang masih defisit dan melemahnya ekspor, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan investasi juga terlihat loyo pada kuartal III 2019.

"Tahun 2019 merupakan penurunan investasi yang paling signifikan sejak tahun 2016," kata Sri Soelistyowati di Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Jika dibandingkan dengan kuartal III 2018, investasi turun tajam dari 7 persen ke 4,21 persen. Bahkan lebih rendah dari kuartal II 2019 saat hari kerja lebih pendek karena puasa dan Hari Raya.

Wanita yang kerap disapa Lies ini mengatakan, salah satu pemicu rendahnya investasi adalah rendahnya investasi kekayaan intelektual.

Sebagai informasi, investasi kekayaan intelektual seperti film lolos sensor di bioskop merupakan salah satu komponen yang bisa masuk ke dalam pertumbuhan PMTB.

Bila film lulus sensor mengalami pertumbuhan negatif hingga 45 persen, maka pertumbuhan PMTB pun akan menurun.

"Produk kekayaan intelektual menurun, film lulus sensor mengalami pertumbuhan negatif, turun 45 persen," ucap Lies.

Di sisi lain, pertumbuhan film dalam software (perangkat lunak) seperti Viu, Netflix, Iflix, dan sejenisnya meningkat.

"Film yang konsep masuk PMTB yang lolos sensor menurun. Yang enggak lolos sensor meningkat. Ini salah satu yang membuat rendahnya investasi," pungkas dia.

https://money.kompas.com/read/2019/11/07/221200026/apa-hubungan-film-dengan-turunnya-ekonomi-indonesia-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke