Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER MONEY] Ketika Wishnutama Iri | Garuda-Sriwijaya Makin Panas

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengaku iri dengan kantor Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono yang dinilainya asri.

"Saya malah iri dengan menteri PUPR, halamannya asri, masuk dalam wilayah kantor PUPR sejuk banget, tentram. Kalau gedung saya mah, di depannya suka ada demo," kata pria yang kerap disapa Tama ini, saat Rakernas Ekonomi Kreatif Kamar Dagang Indonesia (Kadin) 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Hal itu berbeda dengan tempat dia berkantor, yakni Gedung Sapta Pesona. Menurut dia, gedung tersebut tidak mencerminkan kementeriannya, yaitu pariwisata.

"Masuk lobinya saja besi semua, Gedung Sapta Pesona itu. Saya bilang ini pariwisata atau kaya diskotik?" ucapnya.

Simak selengkapnya cerita Wishnutama ini di sini

2. Cerita Edhy Prabowo, Tak Dukung Jokowi di Pilpres tapi Dapat Jatah Menteri KKP

Tidak terasa Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo memasuki 11 hari kerjanya menggantikan Susi Pudjiastuti. Namun ada cerita menarik dalam proses direkrutnya Edhy sebelum resmi menjadi menteri.

"Lucu dan nggak menyangka. Saya kaget, karena saya dulu tidak mendukung Pak Presiden (Jokowi)," candanya, Jumat (8/11/2019).

Ia menceritakan, awal mulanya ia sedang mengantar Prabowo Subianto yang menjadi Ketua Umum Gerindra ke istana karena dipanggil Presiden Jokowi.

Edhy Prabowo kemudian membantu mengurus beberapa dokumen persyaratan untuk Prabowo Subianto.

Baca selengkapnya di sini

3. Retaknya Garuda-Sriwijaya hingga Turun Tangannya Luhut dan Budi Karya

Hubungan business to business antara Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air kembali memanas sejak kemarin, Kamis (7/11/2019).

Retaknya hubungan kedua maskapai bukan kali ini sajak terjadi.

Sebelumnya kedua perusahaan tersebut sempat retak karena dewan komisaris Sriwijaya Air disebut melakukan perombakan direksi di tengah kerja sama. Tidak tanggung-tanggung, mereka mendepak orang-orang Garuda Indonesia dari jajaran direksi maskapai yang didirikan keluarga Chandra Lie tersebut.

Alhasil pada September 2019, Garuda Indonesia melalui GMF menarik dukungan layanan perawatan pesawat milik Sriwijaya Air sehingga 18 pesawat maskapai tidak boleh terbang.

Citilink yang adalah anak usaha Garuda juga mengajukan gugatan kepada Sriwijaya Air ke PN Jakarta Pusat karena terhentinya Kerja Sama Operasi (KSO).

Nah bagaimana peran Luhut dan Budi Karya? Simak di sini

4. Kisruh, Sriwijaya Air Pulangkan Seluruh Staf Bantu Garuda Indonesia

Lawyer sekaligus salah satu pemegang saham PT Sriwijaya Air Yusril Ihza Mahendra mengatakan, pihaknya telah memulangkan seluruh tenaga staf perbantuan dari Garuda Indonesia Group untuk tidak bekerja lagi di Sriwijaya. Hal ini sebagai buntut dari kisruh antara Sriwijaya Air Group dengan Garuda Indonesia Group.

Sebelumnya keduanya menjalin kerja sama operasional. Namun belakangan justru pecah kongsi.

"Pihak Sriwijaya juga hari ini telah mengembalikan semua tenaga staf perbantuan dari Garuda Grup untuk tidak bekerja lagi di Sriwijaya," ujar Yusril dalam siaran persnya, Jakarta, Jumat (8/11/2019).

Yusril juga mengungkapkan pihaknya tengah menyiapkan langkah untuk mengakhiri kerja sama dengan Garuda Group. Padahal semula, Sriwijaya Air mau menyelesaikan draf perpanjangan perjanjian kerja sama dengan Garuda setidaknya selama 3 bulan ke depan.

Baca selengkapnya di sini

5. Deadlock, Sriwijaya Ingin Hentikan Kerja Sama dengan Garuda Indonesia

Salah satu pemegang saham Sriwijaya Air, Yusril Ihza Mahendra mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan langkah untuk mengakhiri kerja sama manajemen dengan Garuda Indonesia Grup.

Langkah tersebut diambil karena adanya intruksi mendadak dari GA Grup kepada semua anak perusahaannya (GMF, Gapura Angkasa dan Aerowisata) untuk memberikan pelayanan kepada Sriwijaya dengan cara pembayaran tunai dimuka sejak Kamis (7/11/2019) kemarin.

Jika tidak membayar secara tunai dimuka, diperintahkan agar tidak memberikan pelayanan service dan maintenance apapun kepada Sriwijaya.

“Sriwijaya menolak perubahan sistem pembayaran yang tidak fair ini dan menganggap GA sengaja ingin melumpuhkan Sriwijaya,” ujar Yusril dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/11/2019).

Simak selengkapnya di sini

https://money.kompas.com/read/2019/11/09/071151826/populer-money-ketika-wishnutama-iri-garuda-sriwijaya-makin-panas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke