Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perajin Batik Lokal Kian Tergerus Batik Impor

JAKARTA, KOMPAS.com – Di Indonesia ada banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang potensial mampu untuk berkembang di pasar domestik.

Namun saat ini, ragam produk impor yang membanjiri Indonesia membuat beberapa produk lokal menjadi lesu.

Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati mencontohkan, batik merupakan salah satu produk UMKM yang tergerus oleh munculnya batik impor. Hal ini mengingat batik impor memiliki harga yang cenderung lebih murah dengan kualitas yang tak jauh berbeda daripada batik kreasi lokal.

“Memang ada beberapa industri yang sekarang memiliki persoalan cukup akut seperti batik yang mostly impor dan batik impor itu hasil mesin yang tidak mampu menyaingi punya lokal. Karena secara cost, itu jauh sekali bedanya," kata Enny kepada Kompas.com, Jumat (15/11/2019).

"Padahal sekilas mata, modelnya sama. Jadi kalau kita enggak bisa optimalisasi sektor hulunya, sudah pasti garmen dan tekstil kita bisa kalah saing,” imbuhnya.

Enny menjelaskan, kalau dari sektor potensial industri yang tidak rentan terhadap gejolak adalah produk yang unik. Di Indonesia yang cukup besar adalah yang berbasis kreatifitas dan budaya.

Akan tetapi, kendala yang muncul adalah sisi produksi dan pemasaran yang kurang difasilitasi.

“Yang menjadi persoalan adalah batik terkendala dari sisi produksi dan pemasaran. Intinya kalau ini bisa difasilitasi, maka enggak hanya mereka yang mampu bersaing dalam negeri tapi juga mereka bisa menjadi komoditas ekspor,” jelas Enny.

Selain batik, industri lokal yang tumbuh di Indonesia adalah di sektor makanan dan minuman (mamin). Sayangnya sejauh ini bahan baku industri mamin masih menggunakan bahan baku impor.

“Kalau industri yang tumbuh itu makanan dan minuman sebesar 8 persen sedangkan yang lainnya hanya 4 persen. Permasalahannya industri makanan juga bahan bakunya impor,” jelas Enny.

https://money.kompas.com/read/2019/11/17/085400826/perajin-batik-lokal-kian-tergerus-batik-impor

Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke