Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini 3 Kesalahan Utama yang Bisa Bikin Anda Gagal dalam Wawancara Kerja

NEW YORK, KOMPAS.com - Sebagai seorang eksekutif yang telah bekerja selama 20 tahun di industri jasa keuangan, Pamela Lipp Hendricks memahami apa saja yang bisa memuaskan seorang manajer dalam sebuah wawancara kerja.

Dalam dua tahun terakhir, dirinya merupakan kepala eksekutif dari divisi Talent Management and Diveristy di JPMorgan Chase & C.

Di divisi tersebut, dia bekerja dalam sebuah tim dengan 18 orang yang yang dia bawahi secara langsung dan 80 orang lainnya secara tidak langsung.

Dalam jabatannya saat ini, dia tidak hanya melakukan pengawasan di tingkat senior, tetapi juga fokus pada keragaman dan upaya inklusi perusahaan.

Meskipun dia telah melakukan wawancara kerja terhadap banyak kandidat untuk timnya, Lipp Hendricks pun memaparkan 3 kesalahan wawancara kerja yang bisa membuatnya mempertimbangkan dua kali untuk mempekerjakan orang tersebut.

Adapun 3 kesealahan itu seperti dikuitp dari CNBC, Selasa (19/11/2019) sebagai berikut:

1. Sudah mempersiapkan jawaban-jawaban terlebih dahulu

Lipp Hendricks menilai, salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan pencari kerja ketika wawancara adalah memberi jawaban-jawaban yang sudah dilatih alih-alih menjawab secara jujur dan spontan.

Padahal menurutnya, perusahaan menginginkan para kandidat untuk lebih jujur sehingga bisa mengenali sang kandidat lebih dari apa yang telah dia tuliskan di dalam resume.

"Jujurlah. Saya pikir terkadang orang-orang terlalu melatih diri dan Anda bisa tahu merkea telah memiliki jawaban mereka untuk pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan," ujar dia.

Daripada menjawab secara tiba-tiba mengenai sebuah pertanyaan tertentu, lebih baik kandidat pekerja untuk mendengarkan secara lebih hati-hati mengenai pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara kerja.

Dengan demikian, pencari kerja bisa benar-benar memberi jawaban yang sesuai dengan jati dirinya.

2. Gagal melakukan riset

Meskipun pencari kerja terlihat sangan berkualitas dalam resue, Lipp Hendricks mnegatakan kerap kali mereka gagal dalam melakukan riset dari sebuah perusahaan juga tim yang akan menjadi tempat mereka bekerja kelak. 

Hal itu bisa menjadi kesalahan lain yang membuatnya gagal untuk masuk ke dalam tahapan berikutnya.

"Lakukan pekerjaan rumah Anda sehingga setidaknya mengerti mengenai perusahaan yang akan menjadi tempat Anda bekerja. Berbicaralah dengan perekrut Anda sebelum melakukan interview sehingga bisa memahami struktur dari perusahaannya," ujar dia.

3. Gagal mengajukan pertanyaan

Dalam sebuah wawancara kerja, umumnya recruiter akan memberi kesempatan kepada kandidat untuk bertanya. Lipp Hendricks pun mengatakan, kandidat yang tak memberikan pertanyaan, telah melakukan kesalahan besar.

"Saya kerap kali menemukan, orang yang baru mengalami wawancara kerja tidak memberi pertanyaan. Risetlah melalui internet. Sangat banyak artikel menarik mengenai pertanyaan-pertanyaan yang bisa Anda berikan. Dan meski saya pikir Anda bisa menggunakan pertanyaan-pertanyaan itu, setidaknya dengan demikian Anda bisa memiliki ide-ide baru," ujar dia.

Lipp Hendricks menambahkan bahwa mengajukan pertanyaan tidak hanya akan membuat wawancara menjadi lebih hidup, tetapi juga dapat membantu kandidat lebih memahami mengapa mereka harus atau tidak boleh bergabung dengan tim.

Misalnya, jika seorang kandidat senang melakukan travelling dan pertemuan dengan klien di luar kantor,m maka pekerjaan yang harus membuat mereka duduk seharian di kantor menjadi tak cocok.

https://money.kompas.com/read/2019/11/19/102800926/ini-3-kesalahan-utama-yang-bisa-bikin-anda-gagal-dalam-wawancara-kerja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke