Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PLTU Jepara Jadi Pembangkit Paling Produktif di Indonesia, Mengapa?

SEMARANG, KOMPAS.com - Sejak pertama kali beroperasi pada tahun 2006, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B dinilai paling produktif se-Indonesia.

Pasalnya, pembangkit yang terletak di ujung paling utara pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ini mampu memproduksi listrik di atas rata-rata dibandingkan dengan pembangkit lainnya.

Tak heran, apabila PLTU Tanjung Jati B menjadi salah satu pembangkit yang paling diandalkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan menjadi tulang punggung untuk memenuhi kebutuhan listrik sistem interkoneksi se-Jawa-Bali.

General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B Rahmat Azwin mengatakan meskipun secara kapasitas berada di angka 10 persen dari kebutuhan listrik Jawa-Bali, namun secara produksi listrik PLTU Tanjung Jati B mampu berkontribusi sebesar 12 persen.

“12 persen itu setara dengan kebutuhan listrik sekitar 5 juta pelanggan rumah tangga," jelas Azwin kepada awak media, Kamis (21/11/2019).

Hingga kuartal III 2019, PLTU dengan kapasitas 4 x 710 MW ini memiliki kesiapan produksi listrik atau Equivalent Availability Factor (EAF) hingga 93,6 persen selama setahun, naik dari tahun lalu sebesar 89,8 persen.

Di samping itu, lanjut Azwin hanya 1,2 persen selama setahun PLTU ini tidak beroperasi atau Equivalent Forced Outage Rate (EFOR). Semakin baik dari tahun lalu yang berada di angka 3,9 persen.

Azwin menyampaikan PLTU Tanjung Jati B juga telah banyak meraih prestasi di level nasional maupun internasional.

"Pada tahun 2012, Power Magz menobatkan PLTU Tanjung Jati B sebagai 10 besar pembangkit listrik terbaik dunia. Sementara tahun 2015 kembali memenangi Asean Energy Awards dalam kategori pengelolaan batubara," kata Azwin.

Sementara itu, kata Azwin di sisi pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, PLTU Tanjung Jati B telah mendapatkan pengakuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berupa Proper Hijau enam kali berturut-turut sejak tahun 2013.

Maka dari itu, pihaknya berharap keberadaan pembangkit ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat karena keberlangsungan pasokan listrik, namun juga turut membantu pemerintah dalam penghematan APBN.

"Ketika pembangkit ini andal, pemerintah juga tidak terbebani oleh biaya operasional pembangkit BBM yang kita semua tahu itu disubsidi APBN. Sehingga anggaran tersebut bisa digunakan untuk kepentingan nasional lainnya," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2019/11/22/080000426/pltu-jepara-jadi-pembangkit-paling-produktif-di-indonesia-mengapa-

Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke