Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OECD: Ekonomi Dunia Hanya Akan Tumbuh 2,9 Persen pada 2019 dan 2020

NEW YORK, KOMPAS.com - Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyatakan, ekonomi global terjebak di dalam sebuah kondisi tak menguntungkan.

Negara-negara di dunia dikatakan tak akan bisa keluar dari kondisi tersebut kecuali dilakukan revolusi kebijakan sekaligus memperbaiki metode investasi, daripada hanya berharap adanya siklus perbaikan.

Dikutip dari Bloomberg, Jumat (22/11/2019), OECD memperkirakan, ekonomi global hanya akan tumbuh 2,9 persen tahun ini dan tahun depan, sementara di tahun 2021 mendatang akan membaik di 3 persen.

OECD juga memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat jadi 2,3 persen dari seelumnya 2,4 persen tahun ini. Untuk tahun depan, Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan hanya akan tumbuh 2 persen.

Organisasi yang berbasis di Paris tersebut menilai, masalah yang dihadapi dunia kali ini lebih dari pada perang dagang yang tak kunjung usai antara Amerika Serikat dan China.

Mereka juga menekankan pada tantangan-tangan sistemik mulai dari perubahan iklim, teknologi dan fakta bahwa perang dagang hanyalah bagian dari perubahan besar yang terjadi dalam sistem global.

Kepala Ekonom OECD Laurence Boone mengatakan, mulai muncul kekhawatiran ekonomi dunia bisa melambat hingga bertahun-tahun ke depan jika regulator hanya melakukan perbaikan-perbaikan fiskal dan moneter yang bersifat jangka pendek.

"Kekhawatiran terbesar adalah kemunduran pandangan terus berlanjut, mencerminkan perubahan struktural yang tidak tertangani lebih dari kejutan siklis apa pun,” kata Boone.

“Ini akan menjadi kesalahan kebijakan melihat berbagai pergeseran ini sebagai faktor sementara yang dapat diatasi dengan kebijakan moneter dan fiskal, mereka (pergeseran sistem dunia) struktural," ujar dia.

Pesimisme tentang masalah mendalam dalam ekonomi global kontras dengan sinyal yang lebih optimis datang dari pasar keuangan, di mana investor semakin bertaruh pada kenaikan tahun depan. Optimisme tersebut tergantung pada harapan-harapan baru dalam proses negosiasi perdagangan.

Morgan Stanley memrediksi perbaikan pertumbuhan global bakal terjadi mulai tahun depan, meski masih ada risiko pelemahan. Sementara Goldman Sachs mengatakan adanya perbaikan kebijakan-kebijakan dagang artinya pertumbuhan global akan membaik.

Adapun OECD menilai, dar segi perdagangan, risiko adanya eskalasi ketegangan merupakan masalah serius.

Mereka pun menikai, pertumbuhan bisnis investasi di negara-negara ekonomi utama bakal tumbuh melambat jadi hanya 1,25 persen tahun ini dari hampir 2 persen tahun 2018 lalu.

https://money.kompas.com/read/2019/11/22/083300226/oecd--ekonomi-dunia-hanya-akan-tumbuh-2-9-persen-pada-2019-dan-2020

Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke