"Terdiri dari Rp 174,5 triliun ke SBN, Rp 45,3 triliun ke saham, dan sisanya Rp 1,6 triliun ke obligasi korporasi. Dan ini jauh lebih besar dari aliran modal asing tahun lalu," kata Perry ditemui di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Namun, BI mengaku memang ada aliran modal asing yang keluar (capital outflow) dari Indonesia sebesar Rp 2 triliun pada pekan ini. Capital outflow tersebut bersumber dari Surat Berharga Negara (SBN) sekitar Rp 1 triliun, saham sekitar Rp 400 miliar, dan obligasi korporasi sebesar sekitar Rp 500 miliar.
Keluarnya modal dari Indonesia memang kerap terjadi setiap jelang akhir tahun. Bagi BI, pola itu merupakan hal yang biasa. Perry menyebut, ada dua penyebab yang membuat investor asing menarik modalnya dari Indonesia.
"Ini memang menjelang akhir tahun, khususnya jangka pendek akan menentukan investasinya di Indonesia ada dua hal, yakni mereka mulai menghitung sudah dapat keuntungan atau tidak. Dan tentu saja dipengaruhi faktor-faktor yang terjadi di global," ucapnya.
Saat ini, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina masih terus berlanjut. Kesepakatan damai dari kedua negara tak kunjung tuai hasil. Itulah yang membuat investor asing kerap tarik ulur dana mereka untuk berinvestasi ke Indonesia.
"Karena di global sendiri, kami dengar bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden Xi Jinping akan ada kesepakatan perundingan antara AS dan Tiongkok sampai sekarang masih belum ada tanda-tanda mengenai kesepakatan itu. Itulah yang terjadi adanya peningkatan risiko atau risk di global ini. Satu faktor yang membuat investor jangka pendek itu menarik dananya. Dan akhir tahun sudah biasa," jelas dia.
Namun, BI memperkirakan, bahwa pola aliran dana asing masuk ke Indonesia bakal terjadi awal tahun 2020 mendatang.
"Investor kalau sudah mendapatkan untung, mereka langsung keluar. Biasanya mereka nanti akan kembali masuk di awal tahun. Ini pola musiman," ucapnya.
https://money.kompas.com/read/2019/11/22/161022826/aliran-modal-asing-yang-masuk-ke-indonesia-capai-rp-221-triliun
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.