Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak 3 Tips Investasi Emas untuk Milenial

Saat ini investasi emas masih dianggap paling aman dan dinilai masih menguntungkan. Meskipun ada pergeseran investasi, sebagian besar orang masih lebih suka emas sebagai opsi investasi yang lebih baik.

Investasi emas bisa dilakukan oleh siapa saja, tak terkecuali Anda para generasi milenial. Berikut 3 tips investasi emas bagi milenial:

1. Jangan menunggu waktu

Business Development Director Lakuemas Junior Sambyanto, saat ditemui Kompas.com, Jumat (22/11/2019) menyarankan agar milenial tak menunggu waktu untuk membeli emas.

Belilah sesegara mungkin emas yang diinginkan. Harga emas saat ini ataupun besok memang rentan berbeda tapi pada dasarnya membeli emas setiap bulan akan sama manfaatnya.

"Emas dua macam, ada perhiasan dan emas batangan. Mau pilih perhiasan silahkan ataupun batangan, tapi saran saya lebih bagus batangan karena harganya relatif sama," jelasnya.

2. Beli sedikit demi sedikit

Owner Sembada Gold Hendry Wijaya mengatakan, investasi emas sangat penting untuk kaum milenial. Selain tidak memiliki efek terhadap resesi, emas juga memiliki harga yang sama.

"Beli saja yang kecil-kecil dulu, setengah gram, satu gram baru beli yang lumayan besar dan sesuai kemampuan," ujarnya.

3. Pastikan emas bersertifikat

VP Precious Metal Sales & Marketing UBPP Logam Mulia PT. Antam Iwan Dahlan sangat penting membeli emas yang bersertifikat. Dengan adanya sertifikat bisa lebih menyakinkan lagi keaslian dan identitas emas.

" Dengan adanya sertifikat apabila kita ingin menjual emasnya bisa relatif lebih mahal, mengingat produksi sertifikat lebih mahal dan lembaga yang mengeluarkan sertifikat terpercaya," jelasnya.

https://money.kompas.com/read/2019/11/22/184559126/simak-3-tips-investasi-emas-untuk-milenial

Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke