Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Startup eFishery Hadirkan Kampung Perikanan Digital di Bogor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di sektor perikanan, eFishery meresmikan program Kampung Perikanan Digital (KPD) di Kecamatan Pamijahan, Bogor, Jawa Barat.

Kampung Perikanan Digital ini merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang didukung oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor. KPD memakai eFisheryFeeder, yang bisa membantu petani untuk mengatur dalam pemberian pakan ikan.

CEO eFishery Gibran Huzaifah mengatakan eFishery akan menjadi penyedia teknologi dan data platform di Kampung Perikanan Digital Bogor ini. Selain itu, katanya, manfaat penggunaan alat atau aplikasi eFishery bagi pembudidaya bisa terlihat ketika musim panen dan penambahan pendapatan hingga dua kali lipat.

“eFishery berkomitmen untuk meningkatkan konsumsi dan bisnis budidaya ikan di Indonesia, termasuk Jawa Barat. eFishery menciptakan ekosistem bisnis budidaya ikan secara menyeluruh dan berkelanjutan, mulai dari hulu atau lini produksi hingga ke lini hilir atau distribusi," kata Gibran dalam keterangannya, Kamis (5/12/2019).

Di ekosistem yang eFishery ciptakan ini, imbuh Gibran, pembudidaya bisa berhemat mendapatkan akses pendanaan, pakan, hingga penjualan hasil budidaya.

"Salah satu contohnya adalah eFisheryFeeder, dengan teknologi IoT, pembudidaya bisa berhemat karena semua sudah ditakar, jadi tinggal dioperasikan melalui ponsel,” terangnya.

Dia menjelaskan, para pembudidaya memanfaatkan eFisheryFeeder dengan terhubung dengan ponsel pintar milik petambak ikan. Pembudidaya pun bisa lebih mudah dalam mengatur pemberian pakan ikan.

Program ini mampu memperikan dampak kepada lebih dari ratusan petani.

“Jika ada puluhan desa yang ikut serta, kita bisa memberikan dampak kepada ribuan pembudidaya. Target kami lumayan besar dan ambisius, baik dari eFishery maupun Pemprov Jabar. Di KPD Bogor ini, kami juga bekerja sama dengan BRI Microfinance. Mereka membantu untuk melakukan pendampingan dan pemberdayaan para pembudidaya ikan disini.” jelasnya.

Gibran menyebut, ada mimpi lain yang ingin diwujudkan Pemprov Jawa Barat dan eFishery melalui program ini. Pertama, meningkatkan Produk Domestik Bruto daerah melalui sumbangsih bisnis perikanan. Kedua, mengejar Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) dengan memastikan margin yang diperoleh bagus. Terakhir, menjamin kesejahteraan petani-pembudidaya ikan.

“Dengan diresmikannya KPD ini, maka sudah ada tiga KPD yang sudah diresmikan yaitu Lampung Selatan (Lampung), Indramayu (Jawa Barat) dan Bogor (Jawa Barat). Ke depannya, kami ingin membuat 1000 Kampung Perikanan Digital dalam 5 tahun ke depan.” ungkapnya.

eFishery merupakan perusahaan Aquaculture Intelligence pertama di Indonesia yang memiliki ekosistem dari hulu ke hilir bagi pembudidaya ikan dan udang, serta tersebar lebih dari ratusan kota di Indonesia. eFishery juga hadir di berbagai berbagai negara, seperti Thailand, India, dan Banglades.

https://money.kompas.com/read/2019/12/05/155025226/startup-efishery-hadirkan-kampung-perikanan-digital-di-bogor

Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke