Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Garuda Indonesia Beberkan Penyebab Mahalnya Penerbangan Haji

Ungkapan itu disampaikan di depan Komisi VIII DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) 1441 Hijriah/2020 di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Pikri menjelaskan, mahalnya pelayanan haji disinyalir karena banyaknya komponen biaya yang ada. Komponen paling mahal adalah biaya sewa dan harga bahan bakar avtur mencapai 80 persen dari seluruh biaya operasional.

"Kalau kita bicara mengenai cost, beberapa cost biayanya besar. Tapi biaya terbesar ada pada sewa pesawat dan bahan bakar mencakup 80 persen. Sementara 20 persennya adalah biaya lain-lain," ujar Pikri di Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Apalagi kata Pikri, biaya avtur di wilayah RI tidak sama rata. Harga avtur yang termurah ada di Jakarta. Namun, harga itu jauh lebih mahal ketimbang harga avtur di Singapura.

"Harga bahan bakar di Jakarta itu yang paling murah. Sementara yang di luar Jakarta seperti Ujung Pandang lebih mahal. Kalau harga avtur di Indonesia sama, ini Alhamdulillah. Tapi yang sama kan baru (bensin) premium saja," ungkap Pikri.

Tak hanya itu, biaya pemberangkatan haji terdiri dari tiga kategori. Kategori itu terdiri dari biaya operasi langsung, biaya operasi tidak langsung, dan margin.

Biaya operasi langsung antara lain bahan bakar, biaya sewa, biaya asuransi, biaya jasa, biaya parkir, dan biaya pendaratan. Sementara biaya tidak langsung antara lain biaya staff darat, biaya check-in, dan asuransi jamaah untuk risiko di luar penerbangan.

"Belum lagi angkutan darat dari asrama haji ke bandara dan sebaliknya menjadi tanggung jawab airline. Kalau asrama hajinya di Bekasi, sedangkan penerbangan di Kertajati, maka akan menambah biaya juga," sebut dia.

Kendati demikian, Pikri mengaku pihaknya bakal mengupayakan harga yang lebih realistis. Dia pun berharap nilai tukar rupiah terus menguat sehingga dana penerbangan haji jauh lebih murah.

"Mudah-mudahan nilai tukar terus turun hingga tahun depan. Harga bahan bakar lebih murah. Intinya kami tidak ingin memberatkan, kita berusaha sebaik mungkin agar tidak ada kenaikan," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2019/12/05/202443326/garuda-indonesia-beberkan-penyebab-mahalnya-penerbangan-haji

Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke