Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Transaksi Uang Koin di NTT Kecil, Ini Sebabnya

MANGGARAI BARAT, KOMPAS.com - Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Rut W Eka Trisilowati mengungkapkan peredaran uang tunai di Nusa Tenggara Timur begitu besar.

Pasalnya, banyak masyarakat di sana masih bertransaksi dengan uang tunai.

Namun, penggunaan uang tunai ini oleh masyarakat NTT masih belum diimbangi dengan menjaga kualitasnya. Sehingga, kondisi uang rupiah tak terjaga dengan baik.

"Rata-rata mereka tidak peduli. Ambil-ambil, kemudian remas terus masukin (ke dalam kantong). Kita tidak segan-segan mempromosikan untuk penggunaan uang yang layak edar," kata Eka ditemui saat Pelatihan Wartawan BI di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (9/12/2019).

Ini termasuk pula dalam penggunaan uang tunai dalam bentuk koin. Eka mengungkapkan, masyarakat NTT paling jarang menyimpan uang koin dalam jumlah yang banyak.

Maka tak heran, transaksi pengembalian uang koin saat berbelanja sangat sulit ditemukan.

"Mereka tidak suka menyimpan banyak koin. Jadi, mereka menganggap uang koin itu bukan uang. Mereka akan tukar dengan permen, seperti itu. Jadi bagaimana upaya BI terus-terusan mengedukasi masyarakat kita (NTT)," ujarnya.

Dalam rangka menjaga kualitas uang beredar, bank sentral memiliki delapan kas titipan yang tersebar di Provinsi NTT. Ke depan, kas titipan juga akan dibuka di Labuan Bajo (Manggarai Barat) sebagai wujud dukungan Bank Indonesia terhadap sektor pariwisata.

"Karena itu kita membuka kas titipan. Nanti ada lagi dibuka di Labuan Bajo, ini yang kesembilan," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2019/12/09/191100026/transaksi-uang-koin-di-ntt-kecil-ini-sebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke