Dana tersebut dikucurkan untuk 13 startup yang telah masuk dalam list Mandiri Capital. Pendanaan terbesar diterima oleh Amartha dan Moka.
"Mandiri Capital telah kucurkan dana Rp 980 miliar untuk 13 startup fintech," kata Direktur Utama Royke Tumilaar dalam acara Indonesia Innovation Forum di Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Sementara di 2020, Royke kembali berencana mengucurkan dana Rp 1 triliun. Dana tersebut diperoleh dari Rp 500 miliar carry over, dan Rp 500 miliar dari patungan investor.
Dana itu nantinya tak hanya disalurkan untuk startup-startup yang sudah eksis di Bank Mandiri, tapi untuk startup baru yang sejalan dengan core bisnis Bank Mandiri.
"Jadi akan ada kombinasi antara yang baru dengan yang sudah ada. Kita lihat startup lain sudah ada yang tracknya bagus. Jadi kemungkinan besar kita yang eksisting nambah juga," ujarnya.
Royke bilang, pendanaan merupakan bentuk kolaborasi Mandiri Group dengan startup. Pasalnya, startup mampu memberikan inovasi pelayanan kepada nasabah-nasabahnya.
Misalnya saja sepanjang tahun 2019, Bank Mandiri mampu mencatatkan 6.534 akun kartu kredit dan 5.456 resgistrasi akun Mandiri Sekuritas dengan teknologi digital yang bekerjasama dengan Privyid.
"Jadi memang kolaborasi korporasi dengan startup mampu mengembangkan potensi produk-produk terbaik bagi dunia usaha," tutur dia.
Tak hanya itu, Mandiri Group kerap memberikan akses startup peer to peer (P2P) lending alias pinjaman online (pinjol) seperti Amartha, Investree, dan Koinworks.
"Kami juga melakukan kolaborasi dengan LinkAja. Bersama LinkAja, Bank Mandiri menjalin kerjasama dengan Gojek, Tokopedia, dan Bukalapak ke semua channel seperti mesin ATM," pungkasnya.
https://money.kompas.com/read/2019/12/11/160711426/2019-bank-mandiri-telah-kucurkan-dana-ke-startup-rp-980-miliar