JAKARTA, KOMPAS.com - Decacorn super app Indonesia, Gojek disebut semakin dekat untuk mengakuisisi perusahaan rintisan (startup) pembayaran Moka.
Dilansir dari Bloomberg, Rabu (11/12/2019), nilai akuisisinya dikabarkan mencapai 120 juta dollar AS atau setara sekira Rp 1,68 miliar. Menurut sumber, akuisisi tersebut bertujuan untuk menempatkan Gojek sebagai pemain terdepan industri pembayaran digital di Indonesia
Startup Moka yang berpusat di Jakarta membantu para pemilik restoran, kedai kopi, dan gerai-gerai ritel mengelola pembayaran dari konsumen.
Aplikasi Moka dapat diunduh baik lewat tablet maupun smartphone. Moka memungkinkan pedagang menerima pembayaran dengan kartu debit, kartu kredit, atau pembayaran digital seperti Alipay.
Moka juga memberikan analisis-analisis data untuk membantu melacak penjualan, stok barang, menciptakan program-program loyalitas, dan pengelolaan sumber daya manusia (SDM).
Pihak Gojek enggan berkomentar mengenai kabar akuisisi tersebut. Demikian pula pihak Moka yang belum menjawab permintaan konfirmasi Bloomberg.
Gojek memiliki valuasi sebesar 10 miliar dollar AS, menjadikanya decacorn pertama yang dimiliki Indonesia. Dengan demikian, Gojek bersaing ketat dengan rival terbesarnya, yakni Grab.
Pada Oktober 2019 lalu, pendiri dan CEO Gojek Nadiem Makarim mundur dari jabatannya untuk bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Menggantikan posisi Nadiem adalah Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi.
Akan tetapi, pembicaraan mengenai akuisisi Moka dikabarkan sudah berlangsung pada tahun ini sebelum Nadiem memutuskan untuk mundur. Namun, kesepakatan baru dicapai belum lama ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, Gojek menggunakan akuisisi untuk melebarkan sayap bisnis dan membagun manajemen yang lebih kuat.
Misalnya saja, Aldi Haryopratomo menjadi CEO Gopay, aplikasi dompet digital milik Gojek setelah mengakusisi Mapan yang didirikan Aldi.
Gopay menjadi metode pembayaran yang digunakan 420.000 pedagang online dan offline yang tersebar di 370 kota di Indonesia. Dari angka itu, 90 persennya merupakan UMKM.
https://money.kompas.com/read/2019/12/11/170005226/gojek-dikabarkan-bakal-caplok-startup-moka