Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ikut Ari Askhara dkk ke Perancis, Ini Kata Ketua Harian SK Garuda

Seperti diketahui, pesawat tersebut kedapatan membawa onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal. Namun menurut Tommy, kepergiannya ke Perancis tersebut merupakan bentuk kedekatan yang terbangun antara serikat pekerja dengan manajemen.

"Itulah sebenarnya saya sekalian klarifikasi kepada rekan-rekan kedekatan kami dengan manajemen itu kemitraan bukan dalam pengertian negatif," kata Tommy di Jakarta Pusat Kamis (12/12/2019).

Kabar ikutnya Tommy ke Perancis ramai dibahas di media sosial oleh salah satu akun Twitter. Kehadiran Tommy dalam pengambilan pesawat Airbus itu yang dinilai tidak perlu. Sebab pihak yang berkepentingan adalah teknisi dan kru.

"Keberangkatan kami itu manajemen memang benar mengajak. Jadi ada perwakilan untuk ikut dalam penjemputan itu karena solidaritas kita," kata Tommy.

Tommy menyebutkan, bentuk kemitraan yang positif ini memang sering dipelintir oleh oknum tidak bertanggungjawab. Maka dari iru, Tommy lebih memilih untuk tidak berkomentar.

"Dalam rakor saja, serikat dilibatkan untuk dimintai masukan. Sekarang kemitraan positif untuk membangun Garuda, dipelintir di lapangan. Tapi biarlah inilah negara kita apapun di pelintir," ujarnya.

Tommy menjelaskan, kehadirannya dalam pemgambilan pesawat ke Prancis dalam rangka mengetahui bagaimana produksi pesawat Airbus.

"Saya kira begini, itu ada pertimbangan tertentu untuk pemahaman bagi kami, supaya kami bisa jelaskan kepada anggota kami bahwa Airbus pabriknya begini dan sebagainya," kata Tommy.

Tommy pun menyebut dirinya tak membawa bentuk-bentuk barang mahal seperti penyeludupan yang dilakukan mantan Dirut Garuda Ari Askhara.

"Kami berani untuk declare, saya kemarin ditanya bawa apa, saya bilang bawa coklat diperiksa juga oleh bea cukai," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2019/12/12/205000826/ikut-ari-askhara-dkk-ke-perancis-ini-kata-ketua-harian-sk-garuda

Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke