Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mau Tahu Kandidat Bohong dan Jujur Saat Wawancara? Ajukan Pertanyaan Ini

NEW YORK, KOMPAS.com - Kejujuran mungkin merupakan kebijakan yang terbaik. Namun, bagaimana dengan orang yang tengah diwawancara?

Menurut psikolog sosial dan penulis The Best Place to Work, Ron Friedman, sebanyak 81 persen orang berbohong selama wawancara kerja.

Itulah kemungkinan mengapa CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk mengajukan satu pertanyaan wawancara sederhana. Pertanyaan sederhana ini untuk menangkap kandidat tersebut berbohong atau malah sebaliknya.

Pertanyaannya adalah, "Apa masalah paling sulit yang Anda hadapi dan bagaimana Anda menyelesaikannya?"

Musk mengatakan, pertanyaan itu sangat penting untuk mengungkapkan peran seorang pemohon dalam sebuah proyek atau perusahaan.

Dari pertanyaan ini, Musk dapat mengetahui apakah pemohon benar-benar orang yang mengambil andil dan menemukan solusi atau sebaliknya.

"Orang-orang yang benar-benar menyelesaikan masalah, mereka tahu persis bagaimana mereka menyelesaikannya. Mereka tahu detail kecilnya," kata Elon Musk seperti dikutip dari CNBC, Jumat (13/12/2019).

Dengan mengajukan pertanyaan itu, para kandidat akan menjawab pada beberapa tingkatan. Bila benar melakukannya, kandidat dapat berbicara secara mendalam tentang perjuangan yang mereka hadapi dan strategi yang mereka gunakan.

Sebaliknya, mereka yang berpura-pura bahwa mereka adalah pemecah masalah akan sulit menjawab secara detail. Mungkin tetap bisa naik satu tingkat tapi kemudian mereka akan terjebak sendiri.

"Ketika kandidat tidak dapat berbicara panjang lebar, manajer perekrutan tahu mereka tidak benar-benar orang yang mengerjakan tantangan.

"Siapa pun yang berjuang keras dengan masalah, tidak pernah melupakannya," ujar Musk.

Sementara Anda sebagai kandidat yang diwawancara, Anda harus ingat memang tidak semua persyaratan harus Anda penuhi. Tidak apa-apa jika tidak memenuhi semua pesyaratan yang diajukan perusahaan.

Alih-alih berbohong, jujurlah tentang kekurangan Anda ketika ditanya secara eksplisit, tapi berikan jawaban yang positif.

Jika seorang atasan bertanya tentang keterampilan yang kurang Anda miliki, jelaskan apa yang Anda ketahui tentang keterampilan itu.

Berikan pula contoh keterampilan serupa yang Anda miliki dan ungkapkan keinginan Anda untuk belajar. Anda dapat menggunakan pendekatan tiga langkah ini untuk skenario apa pun.

Misalnya, jika pewawancara bertanya apakah Anda memiliki pengalaman manajerial, respons yang baik adalah “Saya tidak memiliki pengalaman manajerial, tetapi saya diizinkan untuk memimpin berbagai proyek di mana saya mendelegasikan tugas kepada rekan kerja lain dan menerima hasil yang ditentukan".

"Jika saya dapat memperoleh hasil yang ditentukan ini, saya yakin saya dapat secara efektif mengelola tim di sini dan bersedia belajar dari mereka yang berada di atas saya".

Selalu sejujur mungkin ketika mendiskusikan topik di mana Anda tidak sepenuhnya memenuhi syarat. Namun, pastikan mengubahnya dari apa yang Anda tidak tahu ke apa yang Anda tahu.

https://money.kompas.com/read/2019/12/13/083300226/mau-tahu-kandidat-bohong-dan-jujur-saat-wawancara-ajukan-pertanyaan-ini

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke