Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OVO Bantah Bakal Diakuisisi oleh Emtek

Karaniya menyebutkan hingga saat ini belum ada kesepakatan apapun terkait dengan akuisisi tersebut.

"Belum, enggak benar itu. Faktanya pokoknya sampai sekarang belum ada perjanjian apapun yang ditandatangani (dengan Emtek)," katanya.

Terkait pembicaraan yang sudah dilakukan OVO dengan Emtek Grup, ia berdalih bahwasannya pembicaraan dilakukan tak hanya dengan Emtek Grup saja. Namun juga dengan perusahaan teknologi lainnya.

"Pokoknya itulah, kalau pembicaraan kan itu kami slelalu berbicara pada semua pihak. Kami bicara dengan Tokopedia, Warung Pintar, Bukalapak, Dana dan Gopay," jelasnya.

Lebih lanjut, Karaniya menyebut OVO merupakan bentuk finansial teknologi yang penerapannya melalui kolaborasi. Sehingga akan selalu ada pembicaraan mengenai pengembangan perusahaan.

"Kami tiap hari selalu bicara, kan teman. Kaya tadi sama ibu Sahara (pengusaha sembako) kita diajakin sinergi. Jadi karakter fintech itu kolaborasi," jelasnya.

Rumor yang berkembang menyebut Lippo sudah menawarkan saham OVO ke Emtek Grup. karena tidak kuat bakar duit. Hal ini dilakukan lantaran Lippo tak mau lagi bakar uang di OVO.

"Itu suatu yang wajar dimana founder pasti mengundang investor baru karena yang kami butuh itu teknologi dan capital. Memang ada kebutuhan perusahan berekspansi," jelasnya.

Ia juga tidak membenarkan alasan penjualan saham OVO karena startup tersebut terus menerus bakar duit dan sedang dalam masa sulit.

Ini dibuktikan dengan jumlah pengguna aktif bulanan OVO naik 12 kali lipat pada Oktober 2019. Selain itu, malah divisi atau purchase value naik 19 kali secara tahunan. Sementara total dana yang disimpan di portofolio naik 7-8 kali.

"Revenue kita juga bertumbuh hampir 19 kali. Revenue lho, jadi kalau dibilang bakar duit dan mau collaps ya enggak, orang revenue kita tmubuh 19 kali kok, dan kita baru 2 tahun," jelasnya.

Rencana penjualan 70 persen saham OVO oleh Lippo Group cukup mengagetkan. Pasalnya, jaringan OVO sudah merambah keseluruh penjuru.

Sebelumnya, pihak Lippo Group menyebut pihaknya terpaksa melepas 70 persen aset saham yang ada pada aplikasi penyedia layanan digital OVO. Pendiri Lippo Group Mochtar Riady mengatakan saat ini, saham Lippo di PT Visionet International (OVO) hanya tersisa 30 persen.

https://money.kompas.com/read/2019/12/14/183000826/ovo-bantah-bakal-diakuisisi-oleh-emtek

Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke