Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tiga Usaha Ini Laris Manis Saat Banjir

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir melanda kawasan Jabodetabek sejak Rabu (1/1/2020) akibat curah hujan tinggi pada malam pergantian tahun.

Hal ini memiliki dampak positif dan negatif bagi sebagian orang.

Meskipun beberapa masyarakat dirugikan akibat musibah yang terjadi, namun musibah ini nyatanya tak selalu merugikan.

Pasalnya, ada juga masyarakat atau usaha kecil yang diuntungkan atas musibah ini. Misalkan saja uaha bengkel motor atau bengkel mobil, usaha laundry dan usaha warung makan.

Nah, berikut beberapa usaha yang menguntungkan saat banjir.

1. Bengkel

Usaha bengkel merupakan salah satu usaha yang sangat menuai untung dari musibah banjir.

Hal ini mengingat banyak motor atau mobil yang terlalu lama terendam air mengakibatkan beberapa komponen mengalami kerusakan.

Pada umumnya, kendaraan bermotor yang terendam air ini akan mengalami kerusakan busi, sehingga sistem pengapian menyebabkan motor tak bisa dihidupkan.

Selain itu, motor yang terlalu lama terendam banjir mengakibatkan tabung oli motor terisi air. Hal ini mau tak mau mengharuskan motor bongkar mesin.

Seorang mekanik di kawasan Tangerang, Banten, bernama Ariel mengaku mengalami kenaikan keuntungan sampai dengan 50 persen saat banjir dibanding pendapatan hariannya.

"Biasanya oli kemasukan air, itu kisaran harga biasanya Rp 200.000 sampai dengan Rp 300.000 untuk bongkar motor. Keluhannya sih motor mogok. Keuntungannya naik sampai 50 persen pas banjir," kata Ariel, Kamis (2/12/2020).

2. Laundry

Laundry atau binatu juga termasuk usaha yang menguntungkan di saat banjir. Beberapa orang umumnya tak sempat menyelamatkan pakaian saat banjir tiba.

Di sisi lain, orang juga kesulitan dalam mencuci dan mengeringkan pakaian saat banjir, sehingga jasa laundry sangat dibutuhkan.

Seorang ibu paruh baya pemilik laundry di kawasan Ciledug Indah menyebut ada banyak orang yang mencucikan pakaian di laundry lantaran pakaian-pakaian mereka terendam banjir.

Hal ini jelas meningkatkan pendapatan laundry.

"Banyak yang naruh baju juga ini karena kerendam. Kemarin itu buka cuma bersih-bersih aja, karena mati lampu. Tapi kita pakai genset jadi ya, harga dinaikin sedikit," kata seorang pengusaha laundry yang dekat dengan kawasan terdampak banjir.

Ia menyebut kenaikan tidak terlalu tinggi. Awalnya ia mematok harga Rp 7.000 per kg, namun karena kenaikan biaya menggunakan genset maka biaya dinaikkan menjadi Rp 9.000 per kg.

3. Jasa reparasi elektronik

Usaha kecil yang tak kalah mendulang untung adalah usaha jasa reparasi eketronik baik TV, lemari es, ataupun mesin cuci.

Seorang penyedia jasa reparasi di kawasan Jakarta Barat menyebutkan ia mengalami kenaikan omset kala banjir, karena banyak dari TV warga yang terendam air.

Jasa servis untuk TV LED ukuran 32 inci dipatok pada kisaran Rp 300.000 sampai dengan Rp 500.000 bergantung pasa kerusakannya.

"Itu harus dibongkar dulu dan dijemur dulu di matahari atau di dryer. Itu servisnya sekitar Rp 300.000 an sampai Rp 500.000 an. Kalau merek LG sekitar segitu, tapi jangan di colok dulu," kata seorang teknisi di kawasan Karang Tengah Jakarta Barat.

https://money.kompas.com/read/2020/01/03/111700526/tiga-usaha-ini-laris-manis-saat-banjir

Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke