Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonomi 6 Negara Asia Ini Diramal Bakal Melesat di 2020, Adakah Indonesia?

Bank Pembangunan Asia (ADB) pun menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia menjadi 5,5 persen untuk 45 negara berkembang di Asia termasuk China dan India pada tahun 2020.


Seperti dikutip dari Forbes, ADB menyatakan bahwa ketegangan perdagangan yang terjadi secara berkepanjangan menjadi risiko utama dalam outlook pertumbuhan kawasan tersebut. Namun, beberapa negara bakal tumbuh secara pesat tahun ini.

Berikut negara-negara berkembang kawasan Asia yang diperkirakan bakal tumbuh pesat di 2020:

1. Bangladesh

Produk Domestik Bruto (PDB) Bangladesh diperkirakan bakal tumbuh 8 persen disokong dengan peningkatan investasi asing untuk industri produk tekstil berbiaya murah, seperti garmen dan sepatu. Negara tersebut sejak 2011 telah tumbuh di kisaran 6 persen. Upah buruh yang hanya sebesar 101 dollar AS per bulan menjadi faktor pendorong derasnya investasi asing masuk ke negara tersebut.

Ekonom Asia Pasifik dari IHS Market Rajiv Biswas menyatakan, permintaan domestik dan standar hidup yang lebih tinggi turut menjadi faktor lain yang mendorong ekonomi negara Asia Selatan tersebut.

Pada paruh pertama 2019, investasi asing langsung (FDI) di Bangladesh tumbuh sebesar 19,5 persen menjadi 1,7 miliar dollar AS dengan kian meningkatnya kemudahan dalam melakukan usaha (ease of doing business/EoDB) di negara tersebut.

2. India

India seharusnya mampu tumbuh di kisaran 7,2 persen di 2020 untuk mendukung target mereka sebagai negara industri manufaktur seperti produk-produk elektronik.

Adapun besaran pertumbuhan tersebut lebih rendah dari realisasi tahun 2016 yang mencapai 8,17 persen dan merupakan yang terendah dalam dua tahun terakhir.

Hal tersebut disebabkan menurunnya output dari delapan industri inti yang beberapa di antaranya juga tak didukung oleh pinjaman modal atau kredit dari perbankan.

Hal tersebut bakal membuat India untuk tumbuh lebih tinggi di 2020. Namun demikian, bank sentral setempat telah menawarkan stimulus moneter serta pemangkasan pajak tahun ini untuk memberi kelonggaran kepada dunia usaha.

3. Tajikistan

Tajikistan diperkirakan akan tumbuh hingga 7 persen. Negara yang sebelumnya merupakan bagian dari Uni Soviet tersebut mendapatkan dorongan pertumbuhan dari industri tambang emas dan perak serta produksi besi juga remitansi dari jutaan warga negaranya yang tinggal di luar negeri.

PDB Tajikistan terus tumbuh sejak 2016, yaitu sebesar 6,9 persen kemudian 7,1 persen di 2017 dan 7,3 persen di 2018.

Bank Dunia menyatakan, sektor industri dan jasa telah mendorong pertumbuhan negara tersebut di tengah permintaan domestik yang moderat.

4. Myanmar

Miyanmar diperkirakan bisa mendorong ekonominya untuk tumbuh 6,8 persen di 2020. Saat ini, PDB negara tersebut baru di kisaran 67 miliar dollar AS.

"Ekspor produksi manufaktur Myanmar telah tumbuh pesat dalam lima tahun terakhir, yang membantu dalam pertumbuhan ekonomi," jelas Biwas.

Negara kawasan Asia Tenggara tersebut tengah mengalami transisi menjadi negara dengan pemerintahan sipil dan tengah mengadopsi reformasi ekonomi yang menarik lebih banyak investasi.

Pengeluaran infrasrtuktur serta pengeluaran konsumen menjadi faktor pendorong masuknya investasi untuk mendukung pertumbuhan PDB. Ekonomi Myanmar pun telah mengalami ekspansi yang cukup stabil selama tiga tahun terakhir dengan tumbuh di kisaran 6,5 persen setiap tahun.

5. Kamboja

Kamboja diperkirakan mampu tumbuh hingga 6,8 persen pada tahun 2020. Investasi China di negara tersebut telah mengakselerasi pertumbuhan PDB negara kawasan Asia Tenggara tersebut, selain investasi manufaktur produk garmen seperti yang terjadi di Myanmar dan Bangladesh.

Para investor China turut menumbuhkan industri perumahan, resort, dan infrastrujtur untuk jalanan juga bandara.

China telah melakukan investasi senilai 2 miliar dollar AS di Kamboja untuk infrastruktur pada 2018.

6. Vietnam

Vietnam diperkirakan akan tumbuh 6,7 persen di 2020. Negara Asia Tenggara yang telah tumbuh lebih dari 6 persen per tahun sejak 2012 tersebut telah melakukan lebih banyak hal dibandingkan Bangladesh dalam mendorong investasi.

Namun demikian saat ini negara tersebut lebih fokus untuk menggiatkan investasi untuk barang-barang manufaktur bernilai tambah seperti elektronik.

Vietnam mengalami peningkatan investasi langsung langsung hingga 69,1 persen dalam lima bulan pertama tahun ini menjadi senilai 6,74 miliar dollar AS.

Negara-negara berkembang Asia lainnya yang perkiraan ADB akan tumbuh lebih dari 6 persen termasuk di antaranya Nepal dan Maladewa masing-masing 6,3 persen, Laos dan Filipina masing-masing 6,2 persen dan Mongolia 6,1 persen.

Bagaimana dengan Indonesia ya?

https://money.kompas.com/read/2020/01/04/194100926/ekonomi-6-negara-asia-ini-diramal-bakal-melesat-di-2020-adakah-indonesia-

Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke