Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pembentukan LPP Diharapkan Bisa Lindungi Pemegang Polis Asuransi

Keberadaan lembaga tersebut bisa disamakan dengan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) yang melindungi dana nasabah yang disimpan di bank.

Ketua Yayasan Perlindungan Konsumen Indonesia ( YLKI) Tulus Abadi menyebut pembentukan LPP saat ini cukup mendesak agar hal serupa seperti masalah gagal bayar produk JS Saving Plan Jiwasraya tak terjadi lagi.

"Itu salah satu kritik saya, kalau di bank kan ada LPS, jadi kita tidak usah kawatir jika bank bangkrut atau tidak lebih dari Rp 2 miliar, untuk asuransi ini kan tidak ada," kata Tulus di Kantornya di kawasan Pancoran Barat, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2020).

Menurut Tulus, pengadaan LPP cukup mendesak. Pasalnya, sebagai penyelenggara jasa keuangan diharapkan seluruh perusahan keuangan menerapkan hal sama dalam menjamin dana nasabahnya.

"Jadi memang mendesak ini. Jika Jiwasraya atau lembaga lainnya mempunya potensi yang sama maka konsumen sebagai orang yang telah menanamkan uangnya untuk asuransi, bisa dikembalikan (dananya) jika perusahaan mengalami bangkrut," ungkapnya.

Tulus menilai saat ini memang ada mekanisme reasuransi, yakni perusahaan asuransi mengasuransikan nasabahnya sebagai opsi ketika terjadi kebangkrutan atau gagal bayar.

Sayangnya hal ini tak dilakukan oleh Jiwasraya.

"Walaupun dalam industri asuransi ada mekaniame reinsurrance, perusahaan asuransi akan me-reasuransikan ke prusahaan asuransi lain untuk mem-back up. Nah, Jiwasraya ini mengapa tidak ada reinsurrance," ungkapnya.

Tulus menyebut dengan mekanisme reasuransi, perusahaan bisa saling mengasuransikan produknya sebagai opsi penyelamatan dana nasabah manakala perusahaan asuransi mengalami gagal bayar.

https://money.kompas.com/read/2020/01/14/151200526/pembentukan-lpp-diharapkan-bisa-lindungi-pemegang-polis-asuransi

Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke