Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Harga Properti Pascabanjir Jabodetabek?

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Jabodetabek dan sejumlah wilayah di Jawa Barat dan Banten dilanda banjir pada awal tahun 2020.

Menurut Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan menyatakan, properti merupakan salah sektor yang terkena dampak banjir di Jakarta.

Dampak terbesar dialami segmen residensial atau perumahan tapak, sehingga terjadi penyesuaian harga akibat perubahan supply dan demand terhadap perumahan yang terdampak banjir.

“Berdasarkan pengalaman selama ini, banjir besar biasanya terjadi pada kuartal pertama, bulan Januari hingga bulan Maret. Menurut data Rumah.com Property Index penurunan harga perumahan di kawasan yang terkena banjir tidak drastis dan hanya bersifat sementara,” kata Ike dalam keterangannya, Rabu (15/1/2020).

Jika membandingkan data harga rumah dari Rumah.com Property Index terhadap wilayah yang terkena banjir dari tahun 2015 hingga 2018 menunjukkan tidak terjadi penurunan harga secara drastis, di beberapa wilayah malah terjadi kenaikan harga properti.

Menurut Ike, harga properti di suatu kawasan tidak akan mengalami penurunan secara drastis, malah justru mengalami kenaikan harga properti di beberapa wilayah.

“Relatif stabilnya harga properti paska terjadinya banjir karena walaupun wilayah yang terkena banjir tersebar, tapi dampaknya di masing-masing daerah tidak meluas, sehingga tidak terlalu mempengaruhi pasar properti seperti data yang ditunjukkan dari Rumah.com Property Index,” terang Ike.

Menurut Ike, harga properti di wilayah terdampak banjir memang cenderung stabil dan kecil kecenderungannya harganya akan turun.

Untuk rumah-rumah berskala besar yang terkena banjir, mungkin akan ada promo menarik yang biasanya diberikan oleh pemilik rumah atau agen properti yang ditunjuk.

“Namun untuk rumah kecil harganya akan cenderung stagnan, karena harga rumahnya sudah murah, jadi tidak mungkin diberi diskon atau semacamnya jadi harganya hanya akan jalan di tempat saja,” kata Ike.

Kenaikan atau penurunan harga properti pascabanjir juga bergantung pada tipe dan kawasan perumahan itu sendiri. Salah satu kawasan yang tetap bersinar walau pun langganan banjir adalah kawasan Kelapa Gading.

Kawasan ini menjadi bukti bahwa semakin tinggi air menggenang, semakin tinggi pula harga tanahnya.

Oleh karena banjir biasanya terjadi di perumahan-perumahan tertentu, maka pembeli rumah harus jeli dengan memperhatikan beberapa ciri dan indikasi kawasan rawan banjir, seperti misalnya dekat sempadan sungai maupun bekas rawa atau sawah.

“Kunci utama untuk mengetahui perumahan yang akan dibeli pernah atau rawan banjir adalah dengan melakukan riset. Oleh karena itu, sebelum membeli rumah penting untuk memastikan apakah perumahan pernah dilanda banjir. Tanyakan hal ini kepada RT/RW setempat. Kalau perlu, tanya beberapa tetangga sekitar untuk mengonfirmasi kebenarannya,” jelas Ike.

"Harus diakui, hunian yang bebas banjir saat ini menjadi pilihan yang banyak dicari oleh para pembeli properti, terutama bagi first time buyer. Dengan memilih hunian dan kawasan yang bebas banjir akan memudahkan para penghuninya dari rasa kekhawatiran dan waswas ketika musim hujan datang,” imbuhnya.

https://money.kompas.com/read/2020/01/15/153100526/bagaimana-harga-properti-pascabanjir-jabodetabek-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke