Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemenpar Panggil Pengusaha OYO dan Red Doors, Untuk Apa?

Saat ini OYO dan Red Doors mencampur adukkan antara bisnis kos-kosan dan bisnis penginapan melalui market place. Otomoatis dari hal pajak, nagara dirugikan.

Hengki menilai pihak OYO dan Red Doors hanya menjual hunian 4 sampai 10 kamar. Sehingga tak bisa disebut operator hotel, seperti yang di klaim selama ini.

"Kalau mau jadi operator. Operatorkanlah hotel, hotel melati kah. Yang penting ada usaha dan punya perizinan. Jadi kalau mereka kos-kosan, nanti kami akan coba bawa ke jalur yang lebih jelas lagi hukumnya," jelas Hengki di Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2020).

Hengki menyebut saat ini pihaknya sudah memanggil dan melakukan pembicaraan secara initens dengan pemilik usaha Red Doors dan OYO.

Pekan depan, Hengki ingin memastikan kedua operator untuk memutuskan apakah akan berjalan pada usaha kos-kosan atau usaha akomodasi (hotel).

Hengki menyebut OYO dan Red Doors harus bisa membedakan jenis usaha mereka dan tidak mencampur adukkan keduanya.

"Saya kejar secepatnya. Januari ini saya sudah rapat lagi dengan mereka. Dan mereka harus ambil keputusan, ganti nama dan market place mereka untuk kos-kosan," tegasnya.

https://money.kompas.com/read/2020/01/16/192111026/kemenpar-panggil-pengusaha-oyo-dan-red-doors-untuk-apa

Terkini Lainnya

Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke