Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IMF Kembali Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia

IMF pun sempat menurunkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia dan Thailand lantaran kinerja ekspor yang diproyeksi juga berpengaruh terhadap permintaan domestik.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi global tahun ini diproyeksi sebesar 3,3 persen. Sementara untuk tahun 2019 dan 2021 masing-masing sebesar 2,9 persen dan 3,4 persen.

Jika dibandingkan dengan proyeksi yang dilakukan IMF pada Oktober lalu, angka proyeksi tersebut lebih rendah 0,1 persen untuk tahun 2020 dan 0,2 persen lebih rendah untuk tahun 2021.

"Perkiraan pertumbuhan ekonomi yang lebih moderat untuk India menyumbang sebagian besar terhadap revisi ke bawah pertumbuhan ekonomi," jelas ekonom IMF Gita Gopinath seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (21/1/2020).

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang kawasan Asia akan meningkat tipis dari 5,6 persen di 2020 menjadi 5,8 persen di 2020 damn 5,9 persen di 2021.

Meski masing-masing proyeksi tersebut lebih rendah dari prediksi Oktober 2019 lalu di mana tahun 2019 diperkirakan akan tumbuh 5,8 persen dan 6,1 persen untuk 2020.

Secara lebih rinci, perekonomian India diperkirakan akan tumbuh 4,8 persen tahun 2019 dan akan membaik tahun 2020 menjadi 5,8 persen di 2020 dan 6,5 persen di 2021. Gita menjelaskan, proyeksi tersebut lebih rendah masing-masing 1,2 persen dan 0,9 persen dari tahhun lalu.

"Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan Asia sebagian besar mencerminkan revisi ke bawah untuk proyeksi India, di mana permintaan domestik telah melambat lebih tajam dari yang diharapkan di tengah tekanan di sektor keuangan non-bank dan penurunan pertumbuhan kredit," jelas Gita.

Sementara itu, perekonomian China diperkirakan akan tumbuh melambat dari 6,1 persen menjadi 6 persen di 2020 dan 5,8 persen di 2021.

Perlambatan terjadi akibat dampak dari tarif serta waktu jeda kenaikan tarif tambahan. Namun demikian, kesepakatan perdagangan tahap satu dengan Amerika Serilkat kemungkinan akan mengurangi perlemahan dalam jangka pendek. Sebab, proyeksi pertumbuhan ekonomi China di 2020 meningkat 0,2 persen jika dibandingkan dengan prediksi tahun sebelumnya.

"Namun, perselisihan yang belum terselesaikan pada hubungan ekonomi AS-Cina yang lebih luas serta penguatan regulasi keuangan domestik yang diperlukan diperkirakan akan terus membebani aktivitas perekonomian di Beijing," jelas Gita.

https://money.kompas.com/read/2020/01/21/103800926/imf-kembali-turunkan-proyeksi-pertumbuhan-ekonomi-dunia

Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke