Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Untuk Keempat Kalinya, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5 Persen

Ini merupakan yang keempat kalinya BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya sejak 24 Oktober 2019 lalu.

"Dengan melihat berdasarkan assesment outlook keseluruhan, dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan mempertahankan suku bunga 7-Days Reverse Repo Rate sebesar 5.00 persen, dengan suku bunga Deposit Facility sebesar 4,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,75 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, di Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Kebijakan moneter tetap akomodatif dan konsisten dengan prakiraan inflasi yang terkendali dalam kisaran sasaran, stabilitas eksternal yang terjaga, serta upaya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perekonomian global yang melambat.

Sementara itu, kebijakan makroprudensial yang akomodatif ditempuh untuk mendorong pembiayaan ekonomi sejalan dengan siklus finansial yang masih di bawah optimal dengan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian.

Kebijakan sistem pembayaran dan kebijakan pendalaman pasar keuangan terus diperkuat guna mendukung pertumbuhan ekonomi.

Respons bauran kebijakan tersebut dapat menjaga stabilitas perekonomian dan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam memitigasi risiko global.

"Ke depan, Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif untuk menjaga tetap terkendalinya inflasi dan stabilitas eksternal, serta turut mendukung momentum pertumbuhan ekonomi," katanya.

Sebelumnya, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core), Piter Abdullah sudah memprediksi Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga 7DRRR sebesar 5 persen. Meskipun, dia menilai, ada peluang penurunan suku bunga BI.

"Perkiraan saya BI masih akan menahan suku bunga pada bulan ini. Memang BI punya ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga mengingat nilai tukar rupiah yang dalam tren penguatan. Sementara tingkat inflasi juga sangat rendah," katanya kepada Kompas.com.

Kendati demikian, dia mengusulkan kepada BI agar tak terburu-buru dalam mengambil keputusan penurunan suku bunga. Alasannya, menantikan respon perbankan yang masih enggan mengikuti acuan BI Rate sebelumnya.

"Tapi BI sebaiknya memberi waktu untuk perbankan merespons terlebih dahulu penurunan suku bunga acuan yang sebelumnya. Sampai saat ini penurunan suku bunga kredit masih sangat lambat," ujarnya.

Pendapat senada juga disampaikan oleh Ekonom dari Bank Negara Indonesia (BNI), Ryan Kiryanto yang memproyeksi BI tetap mempertahankan suku bunganya.

"Saya kira RDG BI hari ini mengambil keputusan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan (BI7DRRR) di level 5 persen, pun dengan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility tetap tidak berubah. Pertimbangan dari faktor eksternal adalah ada kecenderungan bank-bank sentral (termasuk Fed) menahan suku bunga acuannya lantaran target pertumbuhan ekonomi dan laju inflasinya masih sesuai yang ditargetkan," kata Ryan.

https://money.kompas.com/read/2020/01/23/143933526/untuk-keempat-kalinya-bi-pertahankan-suku-bunga-acuan-di-5-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke