BrandzView
Konten kerja sama Kompas.com dengan KCN
Salin Artikel

Transformasi Ekonomi, Tekad Pemerintah Bongkar Kendala Investasi

KOMPAS.com - Dalam pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, Rabu (22/1/2020) lalu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis dengan kondisi perekonomian Indonesia.

Airlangga mengatakan, perekonomian Indonesia menunjukkan performa positif di tengah kondisi perekonomian global yang diprediksikan mengalami perlambatan.

Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 diprediksi dapat mencapai 5,3 persen dengan tingkat inflasi yang terkendali.

”Dengan modalitas yang dimiliki serta pelaksanaan economic transformation, kami percaya diri bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan positif di tengah kondisi perekonomian global yang menghadapi ketidakpastian,” ujar Airlangga dalam pernyataan tertulis, dilansir Kompas.com (24/1/2020).

Kepercayaan diri pemerintahan memang tak lepas dari strategi kabinet pimpinan Presiden Joko Widodo yang tengah menjalankan kebijakan afirmatif.

Pemerintah melakukan transformasi ekonomi dengan adanya simplifikasi peraturan nasional melalui Omnibus Law (khususnya RUU Cipta Lapangan Kerja dan RUU Perpajakan), serta berbagai kebijakan yang fokus pada peningkatan investasi pada sektor industri yang memberikan nilai tambah tinggi.

Berbagai kebijakan itu diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 6 persen dalam kurun waktu 2020-2024.

Kebijakan yang terakhir memiliki target utama meningkatkan investasi. Presiden Jokowi menegaskan pemerintah membuka pintu selebar-lebarnya bagi pihak swasta untuk berinvestasi.

Bahkan, Presiden Jokowi menekankan sinergi antara BUMN dengan swasta mesti terjadi.

Deputi I Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kemenko Maritim dan Investasi, Purbaya Yudhi Sadewa, mengamini bahwa pemerintah memberikan kesempatan pada swasta seluas-luasnya.

Purbaya menjelaskan, kebijakan pemerintah saat ini memang sangat kontras dibandingkan dengan masa awal Jokowi memerintah pada akhir 2014.

Saat itu, ia melanjutkan, ekonomi melambat dan dibutuhkan keterlibatan BUMN untuk masuk dalam berbagai proyek pemerintah.

“Agak sulit kalau swasta men-drive, maka BUMN men-drive duluan sebagai pemantik,” kata dia dalam Investment Talk yang dilansir KompasTV, Jumat (24/1/2020).

Kali ini, pemerintah bukan mendepak BUMN dari proyek-proyek pemerintah. BUMN tetap diberi tanggung jawab mengelola berbagai proyek strategis. Namun demikian, sejumlah proyek lainnya bisa saja diserahkan ke pihak swasta.

Sandungan investasi

Sejauh ini, berbagai regulasi yang membuka peluang investasi dari pihak swasta memang terkendala dalam pelaksanaannya.

Berangkat dari persoalan itu, pemerintah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) IV Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi. Masyarakat dapat mengadu pada Pokja IV apabila terjadi persoalan investasi.

Hingga akhir 2019, sekitar 177 kasus terkait investasi telah rampung. Potensi investasi yang telah diselamatkan dengan rampungnya kasus itu mencapai sekitar Rp 880 triliun.

Selain kasus investasi, Purbaya yang juga menjabat Wakil Ketua Pokja IV itu mengatakan ada pula kasus yang terkait hukum.

Saat ini, Pokja IV masih menangani lebih dari seratus kasus. Menyelesaikan kasus-kasus itu ternyata tak semudah membalik telapak tangan. Apalagi, ia melanjutkan, ada kasus yang melibatkan banyak pihak.

Salah satu kasus yang ditangani Pokja IV pimpinan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly adalah perseteruan antara PT Karya Citra Nusantara (KCN) dengan PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero).

Perseteruan antara KCN dan KBN sudah terjadi sejak 2012. Hal itu terjadi ketika jabatan Direktur Utama PT KBN diduduki Sattar Taba.

Saat itu, KBN menggugat anak usahanya sendiri yakni PT KCN melalui jalur hukum. Dalam perkembangannya, Mahkamah Agung (MA) telah memutuskan perkara nomor 2226 K/PDT/2019 pada Selasa (10/9/2019) lalu, yang isinya memenangkan PT KCN.

Dalam rapat Pokja IV, ungkap Purbaya, PT KBN dinilai menyalahi perjanjian kerja sama antara PT KBN dengan PT KCN.

Sayangnya, hasil rapat Pokja IV tidak dituruti Menteri BUMN saat itu yakni Rini Soemarno.

Padahal, Menko Perekonomian saat itu yakni Darmin Nasution mengatakan persoalan tersebut akan segera dirampungkan. Faktanya, persoalan itu belum jelas penyelesaiannya sampai masa jabatan Darmin berakhir.

“Kami di Pokja IV akan menanyakan lagi bagaimana pelaksanaannya setelah adanya putusan dari Mahkamah Agung. Tinggal dijalankan saja putusan hukum,” kata Purbaya.

Ia menegaskan, swasta memang membutuhkan kepastian hukum selain fasilitas. Di tengah gencarnya pemerintah menarik investasi, Menteri BUMN Erick Thohir pun mulai membenahi sejumlah BUMN strategis.

Sejumlah gebrakan Erick, seperti restrukturisasi maupun instruksi untuk tidak membuat anak usaha, seolah menjadi angin segar untuk perubahan BUMN menjadi lebih baik.

“Sekarang suasana BUMN beda. Langkah-langkah untuk membuat BUMN profesional sudah tampak. Kami berharap investasi swasta yang macet-macet seperti KCN bisa selesai,” ujar Purbaya.

https://money.kompas.com/read/2020/01/27/075259326/transformasi-ekonomi-tekad-pemerintah-bongkar-kendala-investasi

Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Bagikan artikel ini melalui
Oke