Pada sekitar tahun 2000, akuntansi menjadi salah satu keahlian yang paling dicari. Namun, saat ini, teknologi informatika merupakan keahlian yang paling dibutuhkan di dunia kerja.
Kendati demikian, mengutip dari CNBC, Kamis (30/1/2020), mayoritas rekruter masih memprioritaskan keahlian yang sifatnya soft skill dari seorang pelamar.
Chief People Officer Career Builder Michelle Armer mengatakan, soft skill menjadi penting untuk menjadikan pelamar berbeda dengan yang lainnya.
"Keahlian teknis (hard skill) dapat dipelajari lebih mudah dibandingkan soft skill. Dan dalam dunia kerja saat ini, rekruter kerap kali mempekerjakan kandidat yang tidak 100 persen memenuhi kualifikasi, namun memiliki potensi untuk berkembang di posisi tersebut," tuturnya.
Bahkan, beberapa survei yang dilakukan oleh website pencari kerja menunjukan bahwa 92 persen rekruter mempertimbangkan soft skill lebih penting dibandingkan keahlian teknis.
Dengan demikian, seorang pelamar kerja harus mengandalkan momen interview untuk menunjukan keahlian soft skill nya kepada rekruter.
Setelah memberitahukan keahlian soft skill, pelamar perlu menceritakan bagaimana keahlian tersebut dapat diaplikasikan di lingkup kerja.
Misal saja, pelamar menekankan bahwa dirinya seorang yang detail. Maka, pelamar harus membuktikannya dengan menunjukan tidak ada nya kesalahan penulisan dalam berkas yang dibawa.
"Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah, pelamar memberitahukan soft skill mereka, namun tidak menceritakan bagaimana keahlian tersebut dapat diimplementasikan," ucap Amber.
https://money.kompas.com/read/2020/01/30/091200226/akan-interview-kerja-ini-soft-skill-yang-perlu-ditunjukkan-ke-hrd