Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dibanding Brexit, Virus Corona Lebih Mengkhawatirkan buat Indonesia

"Risiko dari Brexit tidak seburuk diperkirakan," katanya di museum Bank Indonesia, Sabtu (1/2/2020).

Meski demikian dia menyarankan agar tetap waspada terhadap dampak Brexit  ke depannya tersebut.

Sementara untuk virus corona, dia menjelaskan bahwa China memiliki kontribusi besar di Indonesia. Hal ini membuat virus Corona yang terjadi di China dapat berpengaruh pada Indonesia.

"Tentu yang perlu diwaspadai kondisi di negara China. Corona sejatinya berdampak ke perekonomian China dan ekonomi China itu sangat penting bagi Indonesia," katanya.

Ia memperkirakan akibat corona, pertumbuhan ekonomi China bisa berada di bawah 6 persen.

"Ketika selama 40 tahun terakhir ini, pertumbuhan Tiongkok baik sekali, namun sejak tahun kemarin pertumbuhan mengalami penyesuaian dan kemungkinan ke depannya dapat lebih rendah di bawah 6 persen," sebutnya.

Menurut dia, tak hanya impor bawang putih dan pariwisata Indonesia yang terdampak, ekspor Indonesia ke China pun dapat terdampak akibat virus corona tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Inggris telah secara resmi meninggalkan Uni Eropa (UE) setelah menjadi anggota selama 47 tahun. Proses keluarnya memakan waktu setidaknya 3 tahun.

Momen bersejarah, yang terjadi pada pukul 23:00 waktu setempat, ditandai dengan perayaan dan protes anti-Brexit. Candlelit vigils diadakan di Skotlandia, yang memilih untuk tetap di UE, sementara Brexiteers berpesta di Lapangan Parlemen London.

https://money.kompas.com/read/2020/02/01/211900826/dibanding-brexit-virus-corona-lebih-mengkhawatirkan-buat-indonesia

Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke