Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Virus Corona ke Indonesia: Ekspor Terancam hingga Pengusaha Hotel Gundah Gulana

Secara keseluruhan saat ini terdapat 20.438 orang yang terinfeksi virus corona di seluruh dunia.

Akibat virus tersebut, ekonomi China pun diprediksi bakal mengelami tekanan. Padahal, China tahun lalu juga sudah membukukan kinerja perekonomian yang tak cukup baik akibat perang dagang dengan Amerika Serikat. Ekonomi China tercatat tumbuh 6,1 persen tahun lalu, yang terlemah sejak 29 tahun terakhir.

Bank sentral China People Bank of China (PoBC) pun menggelontorkan dana untuk meningkatkan likuditas pasar di Negeri Tirai Bambu hingga 173 miliar dollar atau setara dengan Rp 2.422 triliun (kurs Rp 14.000). Seperti dikutip dari AFP, saat ini China tengah dalam upaya penanganan virus corona yang berisiko memegaruhi pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun menyatakan, negara Tirai Bambu itu akan tertekan dari segi konsumsi domestik dan kinerja ekspor. Namun, hal itu tergantung kembali dari sigapnya pemerintah China menangani penyebaran virus di provinsi masing-masing.

"(Tergantung) dengan cukup panjangnya masa untuk penanganan dari corona di masing-masing kota atau provinsi di sana," ujar wanita yang kerap disapa Ani tersebut.

Adapun berikut dampak virus corona terhadap perekonomian RI seperti yang telah dihimpun oleh Kompas.com:

1. Kinerja ekspor tertekan

Sri Mulyani mengatakan, kinerja ekspor Indonesia bakal memengaruhi kinerja ekspor Indonesia. Pasalnya, China merupakan salah satu negara utama tujuan ekspor RI.

"Tapi rasanya kuartal I mungkin akan sangat sulit. Dan itu nanti pengaruhnya kepada seluruh dunia termasuk Indonesia dari mulai jalur tourism, harga komoditas, dan ekspor secara umum juga akan terganggu," ujar Ani.

Adapun Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengungkapkan selama virus corona belum ditemukan pencegahnya, Indonesia sulit mengekspor maupun impor.

"Belum lagi, kegiatan ekspor impor kita sudah mulai menurun. Kalau ini berkelanjutan juga akan mengkhawatirkan. Apalagi kita dengar terakhir ada juga flu burung terjangkit lagi. Ini tidak pernah menyangka seperti itu situasinya. Apalagi WHO sudah menyatakan ini virus yang berdampak secara global," ungkapnya ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Pemerintah Indonesia pun telah menetapkan menghentikan sementara pelayanan penerbangan dari dan ke China mulai 5 Februari 2020. Hal ini juga berdampak terhadap ekspor RI.

"Barang kita mau ekspor ke sana, juga problem dari sana. Mau gimana, pesawat juga enggak ada yang ke sana, kan pakai kargo juga," ujarnya.

Sementara, hambatan ekspor dari China ke Indonesia tak lain lumpuhnya aktivitas perekonomian di sana akibat virus tersebut. Selain itu, perayaan Imlek para buruh di China juga menambah daftar kegiatan di sana terhenti. "Barang ekspor impor ini lebih kepada dari kegiatan administrasinya di sana bermasalah. Misalnya, kita impor, pabrik di sana juga banyak yang shutdown. Liburan Imlek juga diperpanjang, otomatis dari segi line production-nya bermasalah," katanya.

2. Sektor pariwisata terdampak

Sri Mulyani juga memaparkan, wabah virus corona juga akan berdampak sektor pariwisata. Apalagi, pemerintah telah melarang terbang beberapa maskapai dalam negeri dari dan ke China. Sehingga, turis China di berbagai daerah pariwisata akan menurun.

"Tapi kita juga punya pariwisata yang mungkin akan terpengaruh (karena virus corona)," kata Sri Mulyani.

Namun dia mengatakan, pihaknya akan menjalankan beberapa kebijakan (policy) untuk membuat struktur ekonomi RI lebih berimbang. Dia pun berharap, kebijakan yang telah dicanangkan sejak tahun lalu itu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi 2020.

"Kita harap nanti ada hasilnya di 2020. Misalnya konstruksi, ini kita sudah keluarkan cukup banyak policy untuk meningkatkan dan menstimulus sektor-sektor properti dan konstruksi," ujar Sri Mulyani.

Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan virus Corona virus sangat mempengaruhi sektor pariwisata, terutama kunjungan wisatawan asal China.

"Sudah sekarang itu dilarang, nggak ada yang datang (turis China). Lebih parah lagi sekarang, Bali itu sepi. Singapura itu sekarang sepi. Kita Manado habis, Bintan juga nggak ada sama sekali," katanya di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Senin (3/2/2020). Luhut memperkirakan, kerugian virus Corona terhadap sektor pariwisata Indonesia mencapai puluhan juta dollar AS.

"Jadi kita bisa rugi berapa puluh juta dollar AS per bulan," ucapnya.

3. Pengusaha hotel gundah gulana

Hariyadi yang juga merupakan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkapkan tersebarnya virus Corona sangat berdampak terhadap okupansi penginapan. Misalnya saja di Bali yang kerap didatangi turis China. Ia menyebut turis China yang datang ke Bali mencapai 1,7 juta orang per tahunnya.

"Sekarang sudah mulai berdampak seperti Bali itu drop sekali. Kita berbicara pariwisata ya, paling terpukul dan paling terasa dampaknya," ujarnya.

"Karena sekarang turis dari China itu terakhir kalau enggak salah 1,7 juta orang, otomatis kalau enggak ada penerbangan dari China ya sudah itu hilang," sambung Haryadi.

Haryadi belum memiliki data pasti anjloknya jumlah kunjungan wisman ke Bali. Namun dari laporan di Kabupaten Badung saja, tingkat keterisian hotal kini di bawah 30 persen. Padahal saat low season kunjungan wisman, biasanya tingkat keterisian hotel di Bali paling sedikit 40 persen. Selain Bali, Manado juga terekena imbas karena menjadi kota kedua dengan kunjungan turis terbanyak dari China. Ia mengatakan, 70 persen turis yang masuk ke Manado yakni turis asal China.

Kini kata dia, saat mewabahnya virus corona di China, hanya tinggal 30 persen turis yang masuk ke Menado.

"Seperti saya contohkan Manado, itu dampaknya paling lumayan karena dia terdongkrak turis dari China," kata dia.

4. Indonesia stop impor dari China

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan pemerintah bakal menghentikan sementara impor produk makanan dan minuman dari China akibat wabah virus corona. Agus pun menjelaskan langkah tersebut perlu dilakukan sesegera mungkin lantaran jumlah korban meninggal dan terinfeksi yang terus bertambah. Sementara belum ditemukan vaksin serta pola persebaran virus tersebut.

Adapun untuk mengantisipasi produk-produk yang terdampak pelarangan impor, pemerintah bakal mencari negara rekanan dagang lain dalam memenuhi kebutuhan produk tersebut.

"Nanti pasti ada alternatif kalau memang bahan itu tetap dibutuhkan dan ada kekosongan di Indonesia. Otomatis kita mencari (di negara) penggantinya. Saya rasa itu ada," ujar Agus ketika ditemui wartawan di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Senin (3/2/2020).

Agus menjelaskan, penghentian impor tak berlaku untuk produk-produk elektronik. Selain itu, dirinya belum bisa memastikan hingga kapan penghentian impor diberlakukan. Keputusan mengenai kapan penghentian impor berlaku menunggu hasil rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Perekonomian sore hari ini.

"Keputusan harus dimabil bersama dengan kementerian lain. Karena ini tdk hanya sendiri tapi berkaitan dengan kementerian lain," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2020/02/04/101000726/dampak-virus-corona-ke-indonesia--ekspor-terancam-hingga-pengusaha-hotel

Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke