Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama TWC Edy Setijono saat rapat kerja komisi VI DPR dengan BUMN Pariwisata di DPR RI, Jakarta, Selasa (4/2/2020).
"Kalau dibuat cable car bisa membuat distribusi orang yang sudah ke Candi Prambanan tersebar ke wilayah lain kan," ujarnya.
Edy mengatakan, pembangunan cable car akan menarik jumlah wisatawan kedua candi tersebut. Apalagi kedua candi tersebut hanya berjarak 3 km.
Saat ini kata dia, ada 37.000 orang yang mengunjungi Candi Prambanan per hari. Sementara pengunjung Candi Ratu Boko 7.000 orang per hari.
Dengan adanya cable car, pengunjung Candi Prambanan bisa berkunjung ke Candi Ratu Boko dengan mudah. Begitupun sebaliknya.
Diharapkan dengan begitu maka efek ekonomi dari datangnya para pengunjung bisa lebih tersebar, tak hanya di sekitar Candi Prambanan saja.
Edy juga mengatakan apabila pemerintah mendukung dan merealisasikan usulan ini, investasi yang dibutuhkan untuk membangun cable car ini berkisar 3,5-5 juta dollar AS.
Untuk rutenya, kata Edhy, pihaknya sudah melakukan studi teknis untuk pembangunan cable car. Rute pertama dibangun menyambungkan dari Candi Prambanan hingga ke Candi Ratu Boko dan memiliki panjang 3 kilometer.
Rute kedua cable car dibangun lebih panjang yaitu dari Candi Prambanan melewati Ratu Boko, Tebing Breksi hingga berakhir ke Candi Ijo.
"Kami perlu dukungan dari pemerintah karena memang ini enggak bisa kami lakukan sendiri dan tidak ada dalam wilayah kerja kami. Kami hanya mengusulkan saja feasibility ekonominya juga belum kami lakukan," kata Edy.
https://money.kompas.com/read/2020/02/04/193100826/bumn-ini-usul-bangun-kereta-gantung-dari-candi-prambanan-ke-ratu-boko
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.