Pembentukan holding tersebut diharapkan dapat menekan harga obat-obatan yang beredar di Indonesia.
"Holding dibentuk memang agar harga obat murah, karena ada sinergi dari ujung ke ujung, dari produsen ke konsumen,” ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Honesti mengakui selama ini bahan baku di industri farmasi 90 persen impor. Untuk menekan harga, salah satu upayanya yakni mengurangi impor.
“Keberadaa holding (farmasi) untuk bantu pemerintah bagaimana menata industri ini dan memberikan kontribusi nyata,” kata Honesti.
Selain itu, lanjut Honesti, dengan adanya pembentukan holding, dia optimis mampu menguasai pasar domestik. Bahkan, dia ingin industri farmasi di Indonesia bisa berbicara banyak di kalangan internasional.
“Pangsa pasar ini segmented, jadi pemain nomor satu itu Kalbe (Farma) di 2018. Di 2019 Kalbe. Dengan adanya holding kita akan menembus nomor satu, angkanya antara 7,5 persen-10 persen,” ucap dia.
https://money.kompas.com/read/2020/02/05/221100426/bisakah-holding-bumn-farmasi-buat-harga-obat-di-indonesia-murah-
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan