Tanri Abeng menilai saat ini koperasi belum bisa bersaing dengan BUMN maupun BUMS untuk itu dengan BUMR diharapkan koperasi bisa bersaing ke depannya.
"Yang kecil-kecil ini ada sekitar 69 juta UMKM ini dikoperasikan dulu. Setelah jadi koperasi di atasnya baru ada BUMR. Sehingga dia menjadi berskala dan tidak beda jauh dengan korporasi," ucapnya saat ditemui, di Kemenkop, Senin (10/1/2020).
Tanri Abeng, mengatakan saat ini yang bisa cepat menjadi BUMR adalah perkebunan, komoditas, dan pangan yang dinilai mampu bersinergi.
"Saya mengatakan paling besar dan cepat jadi BUMR ini perkebunan dan komoditi. ini membutuhkan aliansi antara beberapa menteri, Menkop dan UKM, Menteri BUMN dan Menteri Agraria," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Tanri juga mengatakan bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) disarankan untuk melakukan restrukturisasi. Tak hanya dari sisi komoditas tapi juga manajemennya.
"Toh memang ini bagian dari sistem ekonomi, perlu direstruktur karena BUMDes kebanyakan tak jelas kepemilikannya. Kalau BUMR ini kan korporasi pemiliknya rakyat. Karena rakyat tak bisa sendiri kalau tidak dikelompokkan menjadi korporasi," katanya.
Di waktu yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, selama ini pemerintah telah berupaya mengkonsolidasi koperSi menjadi korporatisasi petani dan BUMN pangan, maritim serta sektor komoditi.
"BUMR ini di dalamnya terdiri dari koperasi-koperasi usaha kecil. Rencana ini akan saya koordinasikan dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang RI," ucapnya.
https://money.kompas.com/read/2020/02/10/184736526/tanri-abeng-bersama-menkop-umkm-ingin-bentuk-badan-usaha-milik-rakyat
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan