Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Manfaatkan Penetrasi Ponsel untuk Raih Cuan di Ramadan

"Kita sudah tidak bisa lagi berpikir (beriklan) dengan cara hanya tradisional. Tapi juga harus digital specifically mobile, and push the ads on the mobile to educate, to buid capacity," kata Country Manager Indonesia Mobile Marketing Association (MMA) Shanti Tolani di Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Shanti menuturkan, penetrasi telepon seluler juga sangat efektif digunakan saat bulan puasa alias Ramadan. Pasalnya, Indonesia merupakan dengan penduduk muslim terbanyak.

Dia bilang, di siang hari saat Ramadhan, banyak masyarakat muslim akan menyibukkan diri berselancar di media sosial atau menonton video sembari menunggu waktu berbuka puasa.

Menjelang Lebaran, masyarakat juga disibukkan dengan mencari beragam kebutuhan, tak terkecuali melalui belanja daring.

Hal tersebut menjadi peluang pengiklan untuk mengenalkan produk maupun layanannya ke masyarakat. Namun kata Shanti, konten juga mesti disesuaikan dengan suasana ramadan.

"Dibantu untuk konten, biasanya ramadan orang-orang lebih caring, (emotions, feeling) dan more religius juga. Karena bulan ini emotional levelnya lebih tinggi, brand juga harus bisa connect ke situ," ujarnya.

Berdasarkan data GSMA Intelligence, lebih dari 5,1 miliar orang di seluruh dunia (hampir 67 persen dari populasi global) terkoneksi dengan telepon genggam pada akhir tahun 2018.

Diprediksi, 71 persen dari keseluruhan populasi akan terkoneksi dengan layanan seluler pada tahun 2025. Indonesia sendiri adalah negara dengan 97 persen populasi yang merupakan pengguna internet. Masyarakat Indonesia pun mulai beralih dari layar laptop ke layar ponsel tahun 2014-2019.

"Bahkan sampai 2025 Indonesia akan jadi salah satu negara yang dinamakan super power smartphone country. Pertama China, kemudian India, Indonesia nomor 3," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2020/02/12/143800426/manfaatkan-penetrasi-ponsel-untuk-raih-cuan-di-ramadan

Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke