JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengajak masyarakat luas ikut mengawasi kegiatan impor BBM.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, akses informasi importasi BBM Pertamina sudah bisa diakses dengan mudah dan selalu terupdate di laman resmi perseroan www.pertamina.com.
"Mulai hari ini, akses informasi operasional PT Pertamina (Persero) terkait pengadaan crude, LPG dan BBM termasuk status kapal charter sudah dapat diakses melalui website resmi perseroan," kata Ahok seperti dikutip dari akun twitternya, Rabu (12/2/2020).
Dalam cuitannya itu, Ahok mengajak netizen memelototi kegiatan impor BBM sebagai bagian dari keterbukaan informasi Pertamina ke publik.
Dengan membuka akses informasi impor BBM, sambung dia, Pertamina diharapkan bisa mendapatkan feedback untuk perbaikan kinerja dan pelayanan ke masyarakat.
"Dengan keterbukaan informasi ini kami berharap mendapatkan masukan dan saran terbaik dari publik," ucap Ahok.
"Untuk informasi lebih lanjut mengenai pengadaan tersebut, dapat menghubungi Contact @pertamina 1500 000," katanya lagi.
Dewan Komisaris memiliki fungsi utama dalam melakukan pengawasan secara umum atau khusus sesuai anggaran dasar serta memberikan arahan kepada direksi dalam menjalankan kepengurusan perusahaan.
Dewan komisaris bertuga untuk melakukan pemantauan terhadap efektivitas praktik good corporate governance (GCG) yang ditetapkan perusahaan. Bila diperlukan, dapat dilakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan alasan Erick Thohir tak menunjuk Ahok sebagai Direktur Utama Pertamina.
Menurut Arya, Erick Thohir lebih menginginkan posisi direktur utama pada perusahaan minyak pelat merah itu diisi oleh orang yang lebih paham di dunia minyak dan gas.
“Karena kita butuh juga yang direksi dan Dirutnya sudah paham dengan bisnisnya (Pertamina),” ujar Arya.
Arya menambahkan, Erick Thohir menunjuk Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina karena menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta itu mempunyai integritas yang tinggi dalam melakukan pengawasan.
“(Pertamina) ini harus kencang, jadi butuh pengawasan, kemampuan Pak Ahok,” kata Arya.
Lantaran dinilai terlalu banyak tampil di depan publik, Ahok sempat disebut-sebut sebagai komisaris rasa dirut.
https://money.kompas.com/read/2020/02/12/163800726/akses-dibuka-ahok-ajak-netizen-awasi-impor-bbm-pertamina-via-online