Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pernah Dikunjungi Jokowi, Nelayan Muaragembong Masih Susah Beli BBM

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah gencar-gencarnya melakukan program BBM Satu Harga di daerah-daerah pelosok Indonesia, nyatanya masih banyak warga di Pulau Jawa, bahkan daerah yang sangat dekat dengan Jakarta, masih harus membeli BBM eceran dengan harga lebih mahal.

Di Muaragembong, Kabupaten Bekasi, nelayan pesisir Pantai Utara ini masih saja kesulitan membeli BBM jenis solar. Akibatnya, mereka kudu membeli pasokan Biosolar dari SPBU di Karawang atau Jakarta.

Camat Muaragembong, Lukman Hakim, mengatakan kebutuhan SPBU sudah sangat mendesak dibangun di wilayahnya. Apalagi, sekitar 70 persen warganya berprofesi sebagai nelayan.

"Iya sampai saat ini di sini belum ada SPBU. Sebenarnya keluhan ini sudah lama disampaikan nelayan ke kami. Jadi kalau ditanya seberapa penting ya penting banget ada SPBU," kata Lukman, seperti dikutip dari Antara, Jumat (14/2/2020).

"Biasanya nelayan juga mendapat kebutuhan BBM dari Tanjung Priok, Jakarta Utara melalui jalur laut," tambahnya. 

Selain nelayan, lanjut Lukman, harga eceran BBM yang lebih mahal juga dirasakan pemilik kendaraan bermotor.

Ini karena untuk mendapatkan BBM, lokasi SPBU terdekat berada di Cabangbungin yang lokasinya berjarak 25 kilometer dari Muaragembong.

Sekretaris Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muaragembong Kurtubi mengatakan, di wilayahnya saja saat ini tercatat ada 300 perahu nelayan yang menggantungkan hidup dari melaut.

Ratusan kepala keluarga nelayan ini sangat membutuhkan harga BBM yang terjangkau. Setidaknya, dalam sehari mereka membutuhkan suplai 2.000 liter solar. Itu belum menghitung kebutuhan bensin untuk kendaraan pribadi.

"Ribuan liter Biosolar itu dengan asumsi satu perahu membutuhkan 20 sampai 30 liter Biosolar. Itu untuk hidup satu malam dengan jarak pencarian ikan sekitar satu mil (1,6 kilometer)," katanya.

Hingga saat ini nelayan yang ingin melaut terpaksa harus membeli BBM eceran yang harganya jauh lebih mahal dibandingkan di SPBU.

"Nelayan beli (Biosolar) di eceran Rp7.500 sedangkan harga Biosolar di SPBU Rp5.500. Kebutuhan BBM kita lebih dari 1.000 liter per hari juga untuk para nelayan perahu kecil," katanya.

Padahal, selain lokasinya sangat dekat dengan Jakarta, Muaragembong pernah mendapatkan kunjungan langsung dari Presiden Jokowi. Namun untuk SPBU, sampai hari ini belum juga terbangun.

"Bukan hanya nelayan. Kita di pemerintah juga sudah berupaya memfasilitasi hal tersebut. Tapi sampai saat ini belum ada kabar baik," ujarnya.

https://money.kompas.com/read/2020/02/14/170000426/pernah-dikunjungi-jokowi-nelayan-muaragembong-masih-susah-beli-bbm

Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke