Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meski Ada Virus Corona, China Masih Jadi Mitra Dagang Utama RI

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, China masih menjadi mitra dagang utama Indonesia pada Januari 2020.

Hal ini terbukti dari negara tujuan ekspor dan impor Indonesia yang masih dipimpin Negeri Tirai Bambu tersebut.

Padahal, BPS mencatat realisasi ekspor maupun impor non migas ke dan dari China mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Desember 2019 atau secara bulanan (month to month/mtm).

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, nilai ekspor non migas ke China sebesar 2,1 miliar dollar AS, turun 9,15 persen (mtm), dimana pada Desember 2019 nilai ekspor ke China mencapai 2,3 miliar dollar AS.

"Penurunan ekspor terutama ke China, turun 211,9 juta dollar AS," kata dia, di Kantor BPS, Jakarta, Senin (17/2/2020).

Kendati demikian, China masih menjadi negara tujuan utama ekspor nasional pada Januari 2020. Disusul oleh Amerika Serikat, dengan nilai ekspor ke Negara Paman Sam tersebut mencapai 1,6 miliar dollar AS pada Januari 2020.

Lalu, Jepang menjadi negara ketiga tujuan ekspor RI, dengan nilai sebesar 1,1 miliar dollar AS pada Januari 2020.

Suhariyanto menambahkan, bukan hanya ekspor, namun impor non migas dari China juga mengalami penurunan.

Tercatat, sepanjang Januari 2020 nilai impor non migas dari China sebesar senilai 3,9 miliar dollar AS dari China, turun 3,08 persen dibandingkan Desember 2019 yang mencapai 4,07 miliar dollar AS.

"Impor dari Tiongkok, Thailand, dan Australia mengalami penurunan tertinggi kalau dibandingkan Desember 2019," ujar Suhariyanto.

Serupa dengan ekspor, China juga masih menjadi negara utama yang mengimpor komoditas non migas ke Indonesia. Kemudian peringkat kedua ditempati oleh Amerika Serikat dengan nilai impor sebesar 1,6 miliar dollar AS pada Januari 2020.

Jepang menempati peringkat ketiga dengan nilai impor sebesar 1,1 miliar dollar AS pada awal tahun ini.

Menurut Suhariyanto, menurunnya ekspor dan impor ke dan dari China bukan sepenuhnya diakibatkan isu merebaknya virus corona di Negara Tirai Bambu tersebut.

Sebab, berdasarkan data yang ia miliki nilai ekspor dan impor ke dan dari China sejak pekan pertama hingga ketiga Januari masih bergerak secara normal. Namun, ia tidak bisa mendetail angka pergerakan tersebut.

"Karena saya tidak menyajikan data mingguan, jadi pengaruh (virus corona) belum akan terlihat signifikan pada Januari. Kita perlu waspada dan bagaimana efeknya baru bisa kita lihat pada rilis bulan selanjutnya (Februari)," tutur dia.

https://money.kompas.com/read/2020/02/17/143643926/meski-ada-virus-corona-china-masih-jadi-mitra-dagang-utama-ri

Terkini Lainnya

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke