Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anak Usaha Adhi Karya Ini Siap Melantai di Bursa pada 2020

Perusahaan bakal meningkatkan target penjualan dan memperbanyak portofolio produk properti high-rise building serta landed-house berbasis TOD (Transit Oriented Development).

Direktur Pengelolaan Properti PT Adhi Commuter Properti, Hanif Setyo N mengatakan, strategi pengembangan produk properti berbasis TOD membuat korporasi bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menyediakan hunian strategis yang terkoneksi dan terintegrasi langsung dengan transportasi massal (LRT, KRL & BRT).

Apalagi pemerintah semakin besar berkomitmen untuk mengembangkan angkutan massal khususnya berbasis rel di wilayah Jabodetabek.

Hal itu membuat korporasi semakin yakin hunian strategis yang terkoneksi dan terintegrasi langsung dengan transportasi massal akan semakin dicari baik oleh investor maupun kalangan retail atau end user.

"Pasalnya angkutan massal berbasis rel (LRT, KRL & MRT) adalah salah satu solusi efektif untuk mengatasi masalah kemacetan di Jabodetabek. Kami optimistis akan mendapat respon yang baik dari pasar," kata Hanif dalam siaran pers, Rabu (19/2/2020).

Sementara itu Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM PT Adhi Commuter Properti, Mochamad Yusuf, mengatakan, pendekatan TOD memiliki peran besar dalam pencapaian target. Target pada 2020 setidaknya meningkat 80 persen di banding 2019.

Di tahun 2019, Adhi Commuter Properti berhasil mendapatkan pencapaian yang baik dengan berhasil mendapatkan nilai kontrak berkisar 80-90 persen dari yang ditargetkan.

Adapun hingga saat ini, Adhi Commuter Properti akan mengembangkan kawasan dengan total luas Iahan sakitar 600 Ha, mencakup 12 proyek yang sudah berjalan dan 6 proyek baru yang akan segera dikembangkan pada 2020.

"Harapan kami dengan menargetkan 6 proyek pengembangan lahan baru di kawasan Tangerang, Bogor hingga Depok dan juga didukung dengan Iangkah kami untuk memulai IPO di tahun 2020 ini, kami bisa mendapatkan kinerja yang lebih bagus lagi di akhir tahun nanti," ujarnya.

Sementara hingga saat ini, Adhi Commuter Properti menjalankan 12 proyek yang berada di sepanjang Jalur KRL Jabodebek dan busway, diantaranya LRT City Bekasi Timur Eastern Green & Green Avenue, LRT City Jatibening Baru Gateway Park, dan LRT City Cirams Urban Signature.

Ada pula LRT City Sentul Royal Sentul Park, LRT City MT Haryono The Premiere MTH, MTH 27 Office Suites, Cisauk Point member of LRT City, LRT City Oase, LRT City Rlvla, LRT City Adhi City, dan LRT City Grand Central Bogor.

https://money.kompas.com/read/2020/02/19/110300926/anak-usaha-adhi-karya-ini-siap-melantai-di-bursa-pada-2020

Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke