Padahal, kata dia, jumlah wisatawan asing asal China ke Indonesia relatif masih sedikit dibandingkan ke beberapa negara lain.
"Indonesia hanya 2 juta saja (wisman asal China per tahun) sudah ribut. Padahal, itu memberikan kontribusi investasi kepada perdagangan, lapangan kerja, dan sebagainya. Ini yang harus segera kita perbaiki," katanya ditemui di acara Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2020, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Sementara itu, kata Luhut, turis China ke Jepang dan Singapura rata-rata jumlahnya mencapai 6 juta orang per tahun.
Meski begitu, ia menilai para wisman China memberikan dampak ekonomi ke Indonesia. Kini, saat terjadi wabah virus corona, Indonesia pun terkena imbas karena berkurangnya jumlah kunjungan wisman.
"Kasus corona virus menghantui kita semua. Harus Anda ketahui, turis China ke dunia itu 173 juta, ke kita hanya 2 juta. Jadi sangat kecil. Turis China ke Singapura 6 juta, turis China ke Jepang 6 juta," ujarnya.
Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu juga menjelaskan, semenjak virus corona merebak, China mempunyai pengaruh 18 persen terhadap perekonomian global. Lain halnya saat wabah SARS melanda ke dunia.
"Pengaruh ekonomi China ke dunia itu sudah 18 persen. Waktu SARS terjadi tahun 2003, itu hanya 4 persen. Jadi lebih lima kali, lebih besar secara ekonomi Tiongkok ke dunia," ujarnya.
https://money.kompas.com/read/2020/02/20/162329126/luhut-hanya-2-juta-wisman-china-masuk-ri-saja-sudah-ribut
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.