Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Omnibus Law Cipta Kerja Fokus pada Tujuh Juta Pencari Kerja

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan Omnibus Law bertujuan menarik investasi agar tercipta lapangan kerja.

"Cipta kerja itu bukan Undang-undang Ketenagakerjaan. Itu mesti dicatat. Cipta kerja adalah job creation. Bagaimana menciptakan kerja, siapa yang cipta kerja. Ini proses utamanya adalah penciptaan. Kalau UU ketenagakerjaan, kita bicara tenaga kerja yang sudah bekerja, apa hak dan kewajibannya," kata Airlangga di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Ia menegaskan, Omnibus Law berfokus menciptakan lapangan kerja bagi 7 juta penganggur di Indonesia.

Omnibus Law Cipta Kerja, imbuh dia, memiliki target mengeluarkan Indonesia dari middle income trap.

“Saat ini, hanya Singapura yang bebas dari middle income trap di kawasan ASEAN,” ujar Airlangga.

Selain itu, Omnibus Law dibutuhkan Indonesia karena ada ketidakpastian ekonomi global. Fenomena virus Corona pun ikut berpengaruh pada perekonomian dunia.

Berdasarkan kajian IMF, Bank Dunia, dan Amerika Serikat, pertumbuhan ekonomi China 2020 diperkirakan melambat 1 persen, jika penanganan virus Corona dapat ditangani dalam 3 bulan.

“Kalau lebih dari itu bisa beda lagi,” katanya.

Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini pun diperkirakan terdampak fenomena virus Corona sekitar 0,3 persen.

Dari target sebesar 5 persen, ia melanjutkan, diprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya sekira 4,7 persen.

“Akibat Korona, ekonomi Indonesia akan turun 0,3 sampai 0,6. Itu bergantung lamanya virus itu. Jika ekonomi kita sebelumnya tumbuh 5,08 persen, maka bisa terdorong 4,7 persen,” kata dia.

Oleh karena itu, pemerintah memberikan stimulus untuk daerah-daerah yang bergantung pada sektor pariwisata.

Pemerintah menyiapkan insentif Rp 10 triliun untuk 10 daerah wisata baru dan unggulan.

“Ini untuk menjaga pertumbuhan ekonomi kita,” tegasnya.

Airlangga menegaskan, saat ini merupakan momentum untuk mendorong transformasi struktural ekonomi.

Ketua Umum Partai Golkar itu pun memaparkan sejumlah isu penting yang selama ini menjadi polemik, seperti Upah Minimum Provinsi (UMP).

“Upah kita tidak memasukkan faktor produktivitas. Ini belum saatnya karena ini social safety nett,” ujarnya.

Posko aduan

Ketua Fraksi Partai Golkar, Kahar Muzakir, mengatakan legislator terbuka menerima masukan dari masyarakat.

“Kami akan jadikan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM). Tidak ada yang terlambat untuk memberi masukan, pendapat,” katanya.

Sekretaris Fraksi Partai Golkar Adis Kadir menambahkan Fraksi Partai Golkar segera membuka posko pengaduan RUU Omnibus Law Cipta Kerja.

Adapun politisi Golkar Melky Laka Lena bertugas memimpin posko aduan tersebut.

https://money.kompas.com/read/2020/02/26/172704526/omnibus-law-cipta-kerja-fokus-pada-tujuh-juta-pencari-kerja

Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke