Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekspor Indonesia ke AS Berpotensi Turun 2,5 Persen, Mengapa?

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (USTR) mencabut preferensi khusus untuk Indonesia dalam daftar negara berkembang Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) diproyeksi akan berdampak terhadap kinerja ekspor nasional ke AS.

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus mengatakan, ekspor nasional ke AS berpotensi anjlok hingga 2,5 persen sepanjang 2020.

Ini akibat dicabutnya status Indonesia sebagai negara berkembang dalam ketentuan investigasi bea masuk anti dumping.

"Kalau ke AS sendiri (ekspor) bisa berkurang antara 1 sampai 2,5 persen. Biasanya kan kita meningkat," ujarnya di Jakarta, Kamis (27/2/2020).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada 2019 ekspor non migas RI ke AS tumbuh 0,07 persen ke angka 17,6 miliar dollar AS.

Namun, pertumbuhan tersebut terancam dengan potensi munculnya tarif baru yang akan dikenakan AS.

Lebih lanjut, komoditas-komoditas yang berpotensi menurun ekspornya adalah, alas kaki, produk tekstil, karet, minyak kelapa sawit, hingga komponen mesin listrik.

Pasalnya, dengan dikenakannya tarif baru harga komoditas-komoditas tersebut akan naik.

"Sehingga tentu investor di sana akan mencari negara yang bisa menawarkan biaya produksi yang lebih murah dan membuat harga output-nya bisa lebih kompetitif," tutur Heri.

Oleh karenanya, Heri menyarankan pemerintah untuk melakukan protes kepada AS, sebab Indonesia dinilai belum cocok diklasifikasikan sebagai negara maju.

Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan insentif kepada pelaku usaha untuk menjaga daya saing di kancah internasional.

"Dari insentif fiskal dan regulasi," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2020/02/27/182800726/ekspor-indonesia-ke-as-berpotensi-turun-2-5-persen-mengapa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke