Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengusaha Properti Didorong Cari Permodalan di Pasar Modal

JAKARTA, KOMPAS.com - Permodalan yang dibutuhkan oleh industri properti cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini sejalan dengan peningkatan aktivitas pembangunan properti.

Selama ini, pinjaman dari perbankan masih menjadi pilihan utama sebagian besar perusahaan properti.

Namun masih lesunya pasar dan tingkat suku bunga dasar perbankan yang fluktuatif membuat perusahaan properti membutuhkan opsi pendanaan lainnya.

Pasar modal yang sebetulnya sudah cukup lama dikenal sebagai wahana untuk memperoleh pendanaan bagi perusahaan ternyata belum dimanfaatkan secara optimal oleh sebagian besar perusahaan pengembang anggota Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta.

"Kenyataan kalangan pengusaha anggota REI di DKI Jakarta belum banyak memanfaatkan sarana Go Public untuk mendapatkan pendanaan yang lebih luas. Padahal industri properti adalah industri yang padat modal," jelas Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI DKI Jakarta Arvin Iskandar dalam keterangannya, Kamis (27/2/2020).

Oleh karena itu, imbuh Arvin, pihaknya mengajak dan mendorong anggota REI, khususnya perusahaan yang merupakan anggota REI DKI Jakarta untuk lebih maju dan berkembang dengan cara mencari pendanaan alternatif melalui pasar modal.

Arbin mengaku, dalam melakukan ekspansi usaha, selama ini sebagian besar perusahaan anggota REI di DKI Jakarta, permodalan masih sangat bergantung kepada dana jangka pendek, lewat perbankan atau modal sendiri.

Padahal ada sumber-sumber pendanaan jangka panjang lain yang bisa dipilih di pasar modal seperti saham, sukuk obligasi dan instrumen di pasar modal lainnya.

"Harus diakui ketika pasar menurun, perusahaan ingin ekspansi usaha atau memperpanjang kredit di perbankan cukup sulit. Dengan go public maka akses pendanaan jangka panjang di pasar modal akan terbuka sehingga perusahaan semakin berkembang. Tata kelola perusahaan juga akan lebih baik. Kami juga mendorong BEI mensosialisasikan, bagaimana agar kemudian anggota REI di DKI Jakarta tertarik," ujar Arvin.

DPD REI DKI Jakarta dengan sekira 400 perusahaan akan terus melakukan sosialisasi kepada anggotanya agar tertarik melantai di bursa.

"Saya yakin pengusaha anggota REI yang tertarik. Tinggal bagaimana DPD REI DKI Jakarta dan BEI terus mensosialisasikan agar mereka tertarik," terang Arvin.

https://money.kompas.com/read/2020/02/27/203723926/pengusaha-properti-didorong-cari-permodalan-di-pasar-modal

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke