Terkapar Pekan Lalu, Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini?

Namun mengutip data RTI, selang beberapa menit, IHSG sempat terjun tajam pada level terendah pukul 09.10 WIB ke level 5.402.

Meski begitu, IHSG kembali menguat pada level 5.483 naik 0,58 persen pada pukul 11.00 WIB.

Minggu lalu, IHSG turun tajam yakni 7,3 persen yang disertai Net Sell Investor Asing sebesar Rp 4.17 triliun. Awal minggu ini, Senin (2/3/2020), IHSG berpeluang akan dilanda aksi jual kembali.

Kepala riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, pelemahan IHSG diproyeksikan akan terjadi hari ini menyusul kejatuhan kembali Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 357,28 poin (1.39 persen). Dalam 5 hari terakhir, Indeks DJIA terus turun dengan akumulasi penurunan sebesar 3,573 poin (12.99 persen).

"Jatuhnya Bursa Asia Senin pagi ini semakin memperberat gerak langkah IHSG hari ini," kata Edwin.

Sementara itu, sentimen virus corona masih menjadi pendorong bagi pergerakan IHSG. Kabar terbaru per 1 Maret 2020, jumlah korban meninggal akibat virus corona sudah mencapai 3,008 orang dan 88,377 orang yang terjangkit virus Corona secara global.

Tak sampai disitu, dampak Virus Corona juga menjatuhkan harga komoditas seperti harga Crude Oil yang turun 3,74 persen ke level terendah selama 4 tahun terakhir, Nikel juga turu 1.31 persen, Timah 0.78 persen, CPO 5.95 persen, Gold 3.56 persen dan Coal 0.75 persen.

Sementara itu, rasio Credit Default Swap (CDS) mengalami kenaikan untuk tenor 5 tahun sebesar 38,54 persen. Faktor tersebut berpotensi dalam mendorong turun IHSG Senin ini.

"Investor diharapkan bisa selektif jika ingin melakukan trading harian maka dapat fokus atas saham dari Sektor Bank, Retail, Telko dan Properti dalam perdagangan hari ini," kata Edwin.

Edwin memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak pada level 5.389 sampai dengan level 5.495.