Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Wabah Corona, Inflasi Diyakini Masih Terjaga

Kendati demikian, harga-harga komoditas diproyeksi tidak akan mengalami kenaikan signifikan.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Pieter Abdullah mengatakan, komoditas utama yang diborong oleh masyarakat adalah makanan tahan lama.

Jenis makanan ini kontribusinya terhadap indeks harga konsumen (IHK) tidak terlalu besar.

"Wabah corona memang menyebabkan panic buying, khususnya untuk barang-barang makanan yang tahan lama seperti mi instan, beras, dan lain-lain. Barang makanan yang tahan lama itu, kecuali beras, kontribusinya terhadap inflasi tidak cukup besar," tuturnya kepada Kompas.com, Selasa (3/3/2020).

Selain itu, Pieter menambahkan, stok komoditas makanan tahan lama diyakini akan mencukupi kebutuhan masyarakat. Sehingga ketersediaan dan permintaan masih tetap terjaga.

"Supply sampai sejauh ini masih cukup sehingga lonjakan harga diperkirakan belum akan terjadi," ujarnya.

Pieter menilai, selama masyarakat tidak memborong komoditas bahan makanan seperti cabai dan bawang, maka inflasi diproyeksi masih mampu ditekan sesuai target pemerintah.

"Pertimbangan lainnya, panic buying ini diperkirakan bersifat temporer. Dengan asumsi pemerintah mampu menahan penyebaran virus corona," ucapnya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Penasihat Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbenalnjaan Indonesia (Hippindo) Tutum Rahanta mengakui, terjadi peningkatan transaksi di berbagai toko ritel.

Namun, ia memastikan bahwa stok kebutuhan pokok di toko ritel masih aman.

"Stock mencukupi dan diharapkan masyarakat tidak panic buying," katanya kepada Kompas.com, Senin (2/3/2020).

https://money.kompas.com/read/2020/03/03/160835526/ada-wabah-corona-inflasi-diyakini-masih-terjaga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke