Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2019, Laba Bukit Asam Turun 18 Persen ke Rp 4,1 Triliun

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengakui, harga batu bara yang terus tertekan sepanjang tahun lalu berdampak terhadap kinerja perseroan.

"Selama 2019 berhasil melewati masa-masa yang relatif sulit karena kita tahu harga batu bara tidak sebaik 2018. Namun, berkat upaya-upaya kita yang terus melakukan efisiensi PT Bukit Asam berhasil membukukan laba tembus di atas Rp 4 triliun," tuturnya.

Selain itu, Bukit Asam juga mencatat laba kotor atau EBITDA sebesar Rp 6,4 triliun.

Kendati demikian, Arviyan menjelaskan bahwa pendapatan usaha mengalami kenaikan sebesar 3 persen menjadi Rp 21,8 triliun.

"Pendapatan terdiri dari pendapatan penjualan batu bara domestik sebesar 57 persen, penjualan batu bara ekspor sebesar 41 persen dan aktivitas lainnya sebesar 2 persen," ujar dia.

Lebih lanjut, produksi batu bara juga mengalami kenaikan sebesar 10,2 persen menjadi 29,1 juta ton.

Kapasitas angkutan batu bara naik 7 persen menjadi 24,2 juta ton.

"Kenaikan produksi dan angkutan batu bara ini mendorong pula kenaikan penjualan batu bara. Sepanjang 2019, perseroan berhasil menjual batu bara sebesar 27,8 juta ton, naik 13 persen," tutur dia.

Untuk tahun 2020, Bukit Asam menargetkan adanya peningkatan produksi batu bara sebesar 4 persen menjadi 30,3 juta ton.

"Sejalan dengan RKAB yang kita sampaikan ke Kementerian ESDM," ucap Arviyan.

https://money.kompas.com/read/2020/03/04/104416026/2019-laba-bukit-asam-turun-18-persen-ke-rp-41-triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke