Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tolak Omnibus Law, Buruh Perempuan Gelar Aksi Demo

Ketua Departemen Komunikasi dan Media Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Kahar S. Cahyono mengatakan, aksi demo buruh perempuan dilakukan untuk menolak omnibus law RUU Cipta Kerja.

"Kaitannya, sebelum omnibus disahkan sudah banyak buruh yang di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) tanpa mengindahkan ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Apalagi kalau nanti dalam omnibus law," ujarnya kepada Kompas.com.

Sementara itu, Presiden Serikat Pekerja Indosat (SP Indosat) Roro Dwi Handayani mengatakan, aksi demo buruh perempuan juga dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional.

Selain itu, para buruh perempuan juga menuntut dihentikannya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan oleh perusahaan yang dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan UU Ketenagakerjaan.

"Tuntutannya agar managemen menghormati hasil kunjungan kerja DPR dan Kementerian Tenaga Kerja untuk menghentikan PHK karena dilakukan tidak sesuai undang-undang dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)," kata dia saat dihubungi.

"Kita belum menuntut ke Menteri Perempuan, baru minta audiensi ke Kementerian BUMN, Komnas HAM dan OJK," sambungnya.

Rencananya pada 23-24 Maret 2020, ada 50.000 buruh tergabung dalam serikat pekerja akan kembali menggelar aksi demo menentang omnibus law RUU Cipta Kerja.

Aksi ini akan berlangsung di depan Gedung MPR/DPR RI serta di 24 provinsi seluruh Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2020/03/06/172013026/tolak-omnibus-law-buruh-perempuan-gelar-aksi-demo

Terkini Lainnya

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke