Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Virus Corona, Ekspor China Anjlok 17,2 Persen

NEW YORK, KOMPAS.com - Ekspor China menurun tajam pada periode Januari hingga Februari 2020 akibat menyebarnya virus corona.

Dilansir dari CNBC, Sabtu (7/3/2020), penyebaran virus corona berdampak pada disrupsi masif terhadap operasional bisnis, rantai pasok global, dan kegiatan ekonomi.

Impor China juga dilaporkan menurun, namun lebih baik dibandingkan ekspektasi para analis.

Laporan kinerja perdagangan China yang lesu ini kemungkinan bakal kembali menimbulkan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi China pada kuartal I 2020 bakal merosot ke level terendah sejak tahun 1990.

Kondisi ini disebabkan wabah virus corona dan kebijakan pemerintah China yang memukul produksi pabrik. Virus corona juga menciptakan penurunan tajam terhadap permintaan.

Ekspor China anjlok 17,2 persen pada periode Januari-Februari 2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini merupakan penurunan terparah sejak Februari 2019.

Adapun pada Desember 2019, ekspor China meningkat 7,9 persen.

Impor China tercatat turun 4 persen pada periode Januari-Februari 2020. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan ekspektasi analis, yakni 15 persen.

Impor China melesat 16,5 persen pada Desember 2019, sebagian dipengaruhi kesepakatan awal perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

Dengan demikian, defisit neraca perdagangan China pada periode Januari-Februari 2020 mencapai 7,09 miliar dollar AS.

Aktivitas pabrik terkontraksi pada laju tercepat sepanjang sejarah pada Februari 2020. Kondisi ini jauh lebih buruk dibandingkan pada krisis keuangan global tahun 2008 silam.

Para analis menyatakan, meski jumlah kasus baru virus corona telah menurun tajam di China dan pemerintah secara perlahan merelaksasi kebijakan darurat, banyak bisnis yang lebih lama memulai kembali usahanya.

Produksi pun diprediksi tak menyentuh level normal hingga April 2020.

Penundaan tersebut mengancam mitra-mitra dagang China, yang sangat bergantung pada komponen dan bahan baku yang dibuat di Negeri Tirai Bambu itu.

https://money.kompas.com/read/2020/03/07/173200326/dampak-virus-corona-ekspor-china-anjlok-17-2-persen

Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke